oleh

Pemanfaatan Lahan Pemukiman Padat Penduduk dengan Pembudidayaan Daun Stevia sebagai Alternatif Pengganti Gula Alami

-Sosial , dibaca 160 x

Series: Lesson to Learn from English Camps 2024

Oleh:  
Kery Septriailsi, Nuraisyah Ridha, Zafira Al Fitri, Nadya Oliviah, Bagas Pandu Radivio, Shofi Fadhillah Haikal, Nabilla Zahra R.P.L

Email: keryseptriai@gmail.com, dkk.
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM Universitas Sriwijaya
 
 
Konsumsi gula di Indonesia masih terlalu tinggi, menurut data Riskesdas tahun 2021, rata-rata konsumsi gula orang Indonesia mencapai 54 gram perhari, melebihi rekomendasi dari Kementerian Kesehatan sebesar 45 gram per hari. Konsumsi gula berlebihan ini dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas. Ditengah kekhawatiran akan konsumsi gula yang tinggi. Daun Stevia hadir menjadi sumber alternatif pemanis alami memiliki rasa manis 200-300 kali lebih manis dari gula tebu, namun tanpa kalori. Salah satu produk hasil pengolahan daun Stevia yang kerap di jumpai di berbagai iklan bahkan sudah terjual di supermarket, toko sembako maupun e-commerce adalah Tropicana Slim. 
 
Berikut ini hasil observasi yang dilakukan tim mahasiswa FKM Universitas Sriwijaya selama English Camp di kampung Sayur Cempaka :
 
Foto 1 : Kampung Sayur Cempaka
 
Gambar 1 : Spanduk Selamat Datang di Kampung Sayur Cempako Palembang (Dokumentasi Tim Penulis)
 
Kampung Sayur Cempaka adalah pemukiman yang terletak di tengah kota,  tepatnya di jl. Batu Nilam, Palembang. Diidirikan sejak 4 tahun lalu oleh bapak Rudi Hirsam. Kampung Sayur Cempaka dikenal dengan kebun tanaman obat keluarga dan berbagai budidaya tanaman hidroponik, salah satu tanamannya adalah daun Stevia.
 
Foto 2 : Tanaman Obat Keluarga (Toga)


Gambar 2 : Kebun Tanaman Obat Keluarga dan Sayuran Hidroponik (Dokumentasi Tim Penulis)
 
Dengan memanfaatkan lahan terbatas di pemukiman padat yang terletak ditengah kota mereka membudidayakan tanaman obat dan hidroponik. Sehingga memilih daya tarik khas tersendiri bagi para pengunjung. 
 
Foto 3 : Daun Stevia 
 
Gambar 3 : Tanaman Stevia (Dokumentasi Tim Penulis)
 
Menurut hasil observasi kami, tanaman daun Stevia di kebun ini tumbuh subur dan terawat bahkan kami mencicipi langsung Daun stevia ini. Sesuai klaimnya bahwa daun stevia memiliki rasa manis alami yang 200-300 kali lebih manis daripada gula pasir. 
 
Foto 4 : Kebun Tanaman Stevia di Kampung Sayur Cempaka
 
Gambar 4 : Kebun Tanaman Budidaya Daun Stevia (Dokumentasi Tim Penulis)
 
Dari hasil wawancara kami, alasan membudidayakan daun Stevia karena dapat tumbuh di berbagai kondisi. Selain itu juga tidak membutuhkan banyak perawatan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk merawatnya. Daun Stevia tumbuh dengan cepat dan dapat dipanen dalam waktu 3-4 bulan setelah tanam. Stevia dapat ditanam di pot atau wadah kecil, sehingga cocok untuk ditanam pada lahan yang kecil. 
 
Jika saya seorang peneliti epidemiologi “Hubungan antara Faktor Lingkungan Budidaya Daun Stevia dan Kesehatan Masyarakat pada Populasi : Studi desain Ekologi Kampung Sayur Cempaka".
 
Jika saya seorang peneliti maka saya akan mempelajari hubungan lingkungan yang membudidayakan daun stevia dengan kesehatan masyarakat pada populasi tersebut dengan membandingkan kesehatan masyarakat pada populasi dimana lingkungan tersebut tidak membudidayakan tanaman apapun disekitarnya.
 
Dengan studi desain ekologi, kami dapat mengumpulkan data tentang budidaya tanaman daun Stevia dan data kesehatan masyarakat setempat dengan data dari wilayah geografis yang berbeda. Lalu kami akan menganalisis hubungan dua variabel tersebut. 
 
Studi ekologi dapat memberikan informasi awal tentang hubungan antara lingkungan Stevia dan kesehatan masyarakat, tetapi mereka tidak dapat memberikan bukti definitif. Diperlukan lebih banyak penelitian, seperti studi kohort dan uji klinis, untuk mengkonfirmasi temuan studi ekologi dan untuk menentukan efek individu Stevia pada kesehatan manusia.
 
Lesson to Learn: Edukasi tentang pemanfaatan lahan kecil di pemukiman yang padat penduduk meningkat keterampilan mengenai edukasi pemahaman budidaya daun Stevia dan pengelolaan lahan kecil secara produktif. Penanaman daun Stevia juga dapat memberikan kontribusi bagi lingkungan karena budidaya daun Stevia tidak memerlukan pestisida yang mana dapat menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi polusi di kawasan tersebut.
 
Editor : Najmah dan Rudi Harsam
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments