oleh

Keamanan dan Keselamatan Tangga di Rumah Susun Kelurahan 26 Ilir

-Opini, dibaca 618 x

Series: Lesson to Learn From English Camps 2024

 
Oleh: 
Zahwa Fadhilah, Annisa Aulia Maharani, Dewi Jusdita, Siti Nur Saffanah, Intan Mercyana, Fathia Diva Azzahra, Nurul Marcellina.

Email: zahwaalia25@gmail.com.
(Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya)
 
 
Dalam era urbanisasi yang pesat, di mana jumlah penduduk perkotaan terus bertambah, rumah susun telah menjadi pilihan hunian yang semakin populer. Dengan lahan yang semakin terbatas dan harga tanah yang terus melonjak, rumah susun menjadi solusi yang efisien dan praktis untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Namun, di balik kenyamanan dan kepraktisan yang ditawarkannya, keamanan tangga rumah susun memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga keselamatan para penghuninya.
 
Bahaya tangga rusak dalam rumah susun dapat dipahami dari dua perspektif utama: kebutuhan akan keamanan dalam konteks urbanisasi yang pesat dan kompleksitas struktur bangunan. Mengingat struktur bangunan yang tinggi dan kompleks terhadap sistem keamanan yang diperlukan, upaya untuk memastikan tangga rumah susun aman dari ancaman kecelakaan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, memperkuat perlunya upaya preventif untuk memastikan integritas tangga rumah susun.
 
Sebagai contoh kasus yang terjadi di medan Pada tanggal 27 Februari 2020, terjadi kecelakaan di salah satu rumah susun di Kota Medan yang melukai dua anak kecil, satu di antaranya tewas. Menurut keterangan saksi dua anak kecil tersebut jatuh dari lantai lima ketika sedang bermain di tangga yang dindingnya belum sempurna dan hanya ditutup dengan kayu. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya pemenuhan standar pembangunan tangga untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
 
Foto 1: Tangga Rusun tanpa Pegangan Tangan
 
Tangga yang kerap digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tersebut tidak dilengkapi dengan pembatas di salah satu sisinya sehingga masyarakat yang sedang menaiki dan menuruni tangga harus lebih memperhatikan pijakan kakinya yang akhirnya membuat mobilitas menjadi lebih lambat serta sangat berisiko jika terdapat dua orang yang menginjak anak tangga yang sama secara bersamaan karena bisa membahayakan bagi orang yang berada di ujung tangga. Namun, beberapa sudut rusun terlihat tidak dilengkapi dengan pengamanan yang memadai untuk mencegah kecelakaan seperti ini. Ketidakadanya pengamanan pada sudut-sudut rusun tersebut meningkatkan risiko kejadian serupa terulang di masa mendatang. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan terhadap keselamatan penghuni rusun, terutama anak-anak yang rentan terhadap bahaya jatuh. Perlu adanya tindakan perbaikan dan peningkatan keamanan di rusun tersebut guna mencegah kecelakaan serupa dan melindungi penghuninya.
 
Gambar 1 : Tampak samping tangga di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumen tim penulis)
 
Foto 2: Tangga Retak, Bolong dan Tampal di sisi kanan
 
Di sini dapat dilihat juga bahwa struktur tangga yang retak, bolong, dan ditambal menggunakan kayu pada rusun menunjukkan masalah dalam pemeliharaan dan keamanan struktural. Retakan dan lubang dapat menyebabkan risiko cedera dan keruntuhan tangga. Penggunaan kayu sebagai tambalan tidak menyediakan kekuatan yang memadai dan mungkin hanya menjadi solusi sementara. Oleh karena itu, perbaikan yang segera dan penggunaan bahan yang sesuai diperlukan untuk menjaga keselamatan penghuni dan mencegah kejadian yang lebih serius di masa depan.
 
Gambar 2 : Keretakan pada permukaan tangga di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumen tim penulis)
 
Foto 3: Karat Pada Pegangan Tangan
 
Begitu pun tangga seperti foto di bawah, sudah memiliki pembatas besi di ujung sisinya, namun terdapat karatan dan jarak sekat pembatas tersebut masih cukup lebar sehingga tidak aman bagi anak kecil yang sedang beraktivitas di tangga di khawatirkan menimbulkan dampak buruk. Pegangan tangga yang berkarat pada rumah susun dapat menyebabkan infeksi jika terdapat luka pada kulit yang terpapar karat tersebut. Karat pada logam bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan kuman yang dapat menginfeksi tubuh manusia. melakukan perawatan rutin dan membersihkan pegangan tangga secara teratur guna mencegah risiko infeksi dan menjaga kebersihan tangan setelah menggunakan tangga juga merupakan langkah penting dalam pencegahan infeksi yang mungkin terjadi.
                                                   .
Gambar 3: Observasi tim mahasiswa FKM Unsri di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumentasi tim penulis)
 
Foto 4: Keretakan dibagian Pinggir Tangga
 
Jika dilihat dari sudut pandang lain maka tergambar dengan jelas tangga di rumah susun tidak sesuai dengan bentuk tangga yang aman. Adanya keretakan di beberapa anak tangga dan lantai di bawahnya tidak tersedianya pembatas meningkatkan bahaya khususnya bagi anak kecil dan lansia yang sekiranya membutuhkan pegangan ketika naik dan turun.
 
Gambar 4 : Ketidaksesuaian bagan tangga di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumentasi tim Penulis)
 
Jika saya seorang peneliti epidemiologi, saya akan mengatasi permasalahan tangga yang rusak dengan melakukan studi deskriptif sebagai pendekatan penelitian. Populasi penelitian terdiri dari penghuni rumah susun di suatu wilayah atau kota tertentu. Data dikumpulkan melalui survei langsung kepada penghuni rumah susun dan melalui pengumpulan data dari sumber yang relevan, seperti catatan medis dan laporan kecelakaan. Hasil analisis data menunjukkan tingkat prevalensi kecelakaan akibat tangga di rumah susun selama periode penelitian. Data tersebut juga mengidentifikasi jenis cedera yang paling umum terjadi, seperti patah tulang, memar, atau cedera kepala. Selain itu, faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap kecelakaan akibat tangga juga diidentifikasi, termasuk kondisi tangga yang buruk, kebiasaan penggunaan tangga yang tidak aman, atau kurangnya perhatian terhadap keselamatan.
 
Lesson to learn: Pentingnya keselamatan dalam konteks urbanisasi yang pesat menuntut kesadaran akan pentingnya prioritas utama dalam memilih hunian, termasuk rumah susun. Di tengah lingkungan perkotaan yang padat, kesadaran akan keamanan menjadi kunci untuk mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Menyadari dampak pertumbuhan populasi yang cepat, penting bagi individu dan pemerintah untuk bekerja sama dalam mempromosikan keselamatan sebagai aspek utama dalam pembangunan dan pemeliharaan hunian.
 
Sementara itu, kompleksitas struktur bangunan rumah susun menambah tantangan dalam menjaga keamanan. Tingginya dan kompleksnya struktur bangunan memerlukan perencanaan yang cermat dan pemeliharaan rutin untuk memastikan integritas tangga dan bangunan secara keseluruhan. Dengan demikian, upaya preventif seperti investasi dalam pemeliharaan rutin, inspeksi teratur, dan perbaikan tepat waktu menjadi langkah krusial dalam menjaga keamanan hunian bertingkat seperti rumah susun.
 
Edukasi sejak dini tentang bahaya tangga rusak merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko yang terkait dengan kondisi tangga yang tidak aman. Melalui pendekatan ini, anak-anak dapat diajari untuk mengenali tanda-tanda tangga rusak seperti retakan, pegangan yang tidak kokoh, penerangan yang kurang memadai, dan lantai yang licin, serta dilatih untuk selalu berhati-hati saat menggunakan tangga. Selain itu, simulasi tentang cara menghindari bahaya tangga rusak juga dapat membantu mereka memahami langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil. Dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan pelatihan kepada petugas keamanan, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan di tangga dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.
 
Editor: Najmah, Oca Tresia.
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments