oleh

Sampah Hari Ini, Bencana Esok Hari: Memahami Konsekuensi Lingkungan dari Membuang Sampah Sembarangan

-Opini, dibaca 715 x

Series: Lesson to Learn from English Camps 2024 

 
Oleh:
Shabira Mizvi, Annisa Dwi Anggraini, Tiara Puteri Amanda, Zalyka Maulidina Irianti, Emilia Rahmah Putri, Abdi Kuncoro Nugroho, Dimas Andhito. 
Email: mizvishabira@gmail.com, dkk.
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, (FKM Universitas Sriwijaya)
 
 
Bagaimana kondisi bumi akibat perilaku membuang sampah sembarangan?  
 
Perilaku membuang sampah sembarangan memiliki dampak yang serius pada kondisi bumi. Sampah yang terbuang dapat mencemari air, tanah, dan udara, mengakibatkan kerusakan pada ekosistem dan mengancam kesehatan manusia serta kehidupan hewan. Limbah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan akhirnya berakhir sebagai sampah mikroplastik yang tersebar di seluruh lingkungan. Kemudian, buangan sampah yang tidak terkelola dengan baik juga dapat menyebabkan banjir. Sampah yang memenuhi saluran air menghalangi aliran air dan menyebabkan genangan, yang dapat berujung pada banjir ketika hujan deras melanda. 
 
Selanjutnya, pembakaran sampah yang tidak terkontrol juga menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan udara berbahaya, yang berkontribusi pada perubahan iklim dan masalah kesehatan masyarakat. Bahan-bahan seperti logam, kertas, dan plastik dapat didaur ulang dan digunakan kembali, tetapi jika mereka berakhir di tempat pembuangan akhir, sumber daya ini akan terbuang percuma. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam juga menyebabkan hilangnya habitat alami, kehilangan keanekaragaman hayati, dan kerusakan ekosistem. 
 
Dampak dari perilaku membuang sampah sembarang 
 
Perilaku buang sampah sembarangan memiliki dampak yang sangat merugikan bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Tumpukan sampah yang tersebar menciptakan pemandangan yang kotor.  Hal ini tidak hanya mengganggu estetika kawasan, tetapi juga mengurangi rasa nyaman dan keindahan lingkungan yang seharusnya menjadi tempat belajar dan berkumpul bagi masyarakat. Selain itu, Sampah-sampah organik yang terbuang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi berbagai jenis mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit, baik bagi manusia maupun hewan. Selain itu, limbah non-organik seperti plastik dan bahan kimia beracun dapat mencemari tanah dan air di sekitarnya, mengancam kehidupan ekosistem lokal serta kesehatan manusia yang bergantung pada sumber daya alam tersebut. 
 
Berikut adalah beberapa observasi tim mahasiswa FKM Universitas Sriwijaya selama kegiatan English Camp di Kampung Literasi 26 Ilir di Kota Palembang.
 
FOTO 1 : Lorong yang Terdapat Banyak Sampah  
 
Gambar 1: Sebuah Lorong yang tidak terawat (Dokumentasi  Penulis) 
 
Pada gambar di atas dapat terlihat terdapat genangan air akibat hujan yang menandakan adanya masalah pada bagian pengelolaan saluran air dan terlihat adanya tumbuhan lumut akibat genangan air tersebut yang dapat menyebabkan risiko berbahaya jika dilewati oleh kendaraan bermotor atau masyarakat sekitar. Adanya sampah berserakan di sepanjang lorong, terdapat botol plastik, kertas, sampah basah, serta bahan lainnya yang bertumpuk sehingga menciptakan kesan yang tidak menyenangkan dan menunjukkan kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Terlihat banyaknya pipa atau saluran yang terpapar namun tidak beraturan sehingga merusak keindahan pemandangan dan terkesan tidak rapi. Terakhir, tidak adanya aktivitas masyarakat sekitar pada gambar tersebut dikarenakan dihindari karena kondisi.
 
FOTO 2: Selokan yang Penuh dengan Sampah
  
Gambar 2: selokan yang penuh dengan sampah (Dokumentasi Penulis) 
 
Sebuah lorong yang terdapat banyak sampah plastik di dalam selokan tersebut, dampak dari selokan yang penuh itu bisa menyebabkan berbagai macam penyakit dan menimbulkan aroma yang kurang sedap, sampah yang berserakan dapat mencemari tanah dan air serta bisa mengganggu ekosistem lokal, serta pemandangan lorong tersebut bisa mempengaruhi suasana dan citra lingkungan sekitar, serta dampak lainnya yang bisa disebabkan dari selokan itu adalah banjir karena tidak ada tempat saluran air yang mengalir. 
 
FOTO 3 : Penumpukan Sampah dan Sampah Tidak Pada Tempatnya  
 
Gambar 3 dan 4:  sampah yang dibiarkan menumpuk dan tidak pada tempatnya (Dokumentasi Penulis) 
 
Sampah yang berserakan dapat mencemari tanah dan air, menyebabkan kerusakan pada ekosistem setempat. Plastik, kardus, dan bahan lainnya yang tidak terurai dengan mudah dapat meracuni tanah dan sumber air, membahayakan kehidupan tumbuhan dan hewan. Selain itu sampah yang menumpuk dapat menjadi sarang bagi penyakit dan hama seperti tikus dan nyamuk yang membawa penyakit. Ini menimbulkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang tinggal atau bekerja di dekat area tersebut. Sampah yang berserakan juga dapat menimbulkan bahaya fisik, seperti risiko terpeleset, terjatuh, atau cedera karena benda-benda tajam atau pecah yang tidak terlihat.
  
Masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap mengolah sampah yang tidak efektif. Menumpuknya sampah dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan, seperti pencemaran tanah dan air, serta penyebaran penyakit. Oleh karena itu, penting untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dan melakukan upaya daur ulang jika memungkinkan. Sampah plastik dapat mengontaminasi air dengan zat kimia berbahaya, meracuni dan merusak habitat makhluk hidup di sekitarnya. Selanjutnya pencemaran terhadap tanah, Partikel mikro plastik dan zat kimia dari proses penguraian plastik dapat masuk ke dalam lapisan tanah dan menempel pada tumbuhan, mengurangi kesuburan tanah dan meningkatkan risiko penyakit pada manusia. Adapun solusi yang dapat di lakukan untuk mengatasi sampah plastik yaitu, Mengurangi Penggunaan Sedotan Plastik, Bawa Botol Minum sendiri untuk mengurangi penggunaan botol plastik dan membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan kantung plastik. 
 
Jika saya seorang Peneliti Epidemiologi: Sebagai peneliti menggunakan studi desain Cross-Sectional dengan judul ”Memahami Konsekuensi Lingkungan dan Membuang Sampah Sembarangan di Daerah Kampung Literasi,” kami akan meneliti determinan sosial dan determinan kesehatan. Determinan kesehatan akan melibatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak kesehatan dari pembuangan sampah sembarangan, akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak, dan adopsi praktik kebersihan lingkungan. Dengan menganalisis faktor-faktor ini, studi tersebut dapat memberikan wawasan tentang cara-cara untuk mengurangi perilaku buang sampah sembarangan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
 
Kemudian, Determinan Sosial yang mempengaruhi perilaku pembuangan sampah di daerah tersebut, meliputi:
 
1. Tingkat pendidikan, dapat memengaruhi pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan bersih.
 
2. Tingkat pendapatan, misalnya Individu dengan pendapatan yang lebih rendah mungkin kurang mampu untuk membayar layanan pengelolaan sampah yang efektif atau membeli produk-produk yang ramah lingkungan. 
 
3. Budaya dan sosial, Misalnya, jika membuang sampah sembarangan dianggap sebagai tindakan yang biasa atau diterima dalam budaya yang sudah biasa dilakukan.
 
4. Akses terhadap layanan pengelolaan sampah, jika akses tersebut memiliki keterbatasan, maka masyarakat setempat juga memiliki kemungkinan untuk membuang sampah sembarangan lebih besar.
 
Penelitian ini memungkinkan untuk mengukur prevalensi pembuangan sampah sembarangan beserta dampaknya terhadap suatu titik waktu tertentu. Desain Cross-sectional dapat menghasilkan sampel yang mewakili populasi secara luas, sehingga hasilnya dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih besar. Desain ini memiliki respons rate tinggi yang disebabkan karena data dikumpulkan hanya pada satu titik waktu. Desain ini bersifat lebih hemat waktu dan biaya karena tidak memerlukan pengumpulan data yang berkelanjutan. Namun, dengan menggunakan studi design ini, masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu adanya keterbatasan pada hubungan sebab-akibat, seperti tidak memungkinkan penarikan kesimpulan kausalitas yang kuat antara perilaku tersebut dengan dampaknya terhadap Kampung Literasi. Selain itu, keterbatasan dalam menggali kedalaman informasi juga menjadi kekurangan studi desain ini karena tidak memungkinkan peneliti untuk menggali secara mendalam faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari pembuangan sampah sembarangan beserta konsekuensinya.
 
Lesson to learn: Edukasi mengenai pentingnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dalam mengubah perilaku masyarakat terkait dengan pembuangan sampah harus dilakukan dengan secara berkala. Pendidikan dan penyuluhan yang efektif dapat membantu meningkatkan kesadaran akan konsekuensi lingkungan dari perilaku membuang sampah sembarangan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya penanganan masalah pembuangan sampah sembarangan adalah kunci keberhasilan. Menggalang dukungan masyarakat, memperkuat kesadaran, dan membangun norma sosial yang mendukung perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan adalah langkah-langkah penting. 
 
Editor: Najmah  
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments