oleh

Kumis Kucing sebagai Tanaman Obat Keluarga; Etnografi di Kampung Sayur

-Opini, dibaca 782 x

Series: Lesson to Learn from English Camps 2024 


Oleh: 
An Nisaa Berlian Dinanti, Alsya Nabila Darmawan, Miftahul Zannah, Nisa Auliya, Alia Ramadhani, Elsa Bargifa Tampubolon, Anjeli Zebua, Destiani sinurat

Email: anisaberliandinanti@gmail.com, dkk.
 
 
(sumber: Dokumentasi tim penulis)
 
Kumis kucing (dikenal juga sebagai Orthosiphon aristatus) adalah salah satu tanaman yang telah digunakan secara turun temurun sebagai obat tradisional di Indonesia. Berdasarkan penelitian, kumis kucing memiliki berbagai manfaat, menurunkan tekanan darah, pelindung ginjal, antidiabetes dan antikanker. Di bidang pengobatan tradisional, kumis kucing dianggap memiliki berbagai manfaat kesehtan, termasuk sebagai obat yang meningkatkan pembuangan air seni, membantu mengatasi masalah ginjal dan saluran kemih, dan mengurangi pembengkaka. Selain itu, ekstrak kumis kucing juga telah digunakan dalam suplemen herbal untuk membantu menurunkan berat badan dan mengobati diabetes.
 
Banyak orang lebih memilih obat tradisional karena anggapan bahwa produk alami lebih aman dari pada obat kimia. Meskipun obat kimia memiliki manfaatnya sendiri, beberapa orang lebih memilih alternatif alami. Dalam pengobatan tradisional, tanaman obat sering digunakan sebagai bahan baku. Proses ekstraksi dan isolasi senyawa dari tanaman ini memungkinkan penggunaan yang lebih efisien dan optimal. Tanaman kumis kucing, khususnya bagian daun yang sudah dikeringkan, digunakan untuk menghasilkan ramuan obat. Herbie (2015) mengatakan bahwa tumbuhan obat mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan obat kimia modern, diantaranya tumbuhan obat memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan obat kimia modern, tumbuhan obat memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki efek samping.
 
Berikut adalah beberapa observasi tim mahasiswa FKM Unsri selama English Camps di Kampung Sayur Cempako, Rt 17, Rw 05, kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Bukit kecil, Kota Palembang.
 
Foto 1: Kampung Sayur Cempako
 
Gambar 1: Asuhan mandiri Taman Toga Jarum Inpus (Jadikan Rumah Inspirasi Pusat Kesehatan) (sumber: Dokumentasi tim penulis).
 
Asuhan mandiri Taman TOGA JARUM INPUS (Jadikan Rumah Inspirasi Pusat Kesehatan) Kampung sayur cempako yang merupakan juara terbaik III tahun 2023 yg diselenggarakan Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Taman TOGA di kampung sayur dijadikan sebagai tempat wisata edukasi dan inspirasi pemberdayaan masyarkat bagi daerah lain untuk senantiasa memanfaatkan lahan kosong sebagai taman toga.
 
Foto 2: Budi daya tanaman kumis kucing
  
Gambar 2: Budi daya tanaman kumis kucing di taman Toga Kampung sayur cempako (sumber: Dokumentasi tim penulis)

Adanya lahan kosong yang dimanfaatkan oleh masyarakat kampung sayur sebagai taman yang di tanami sayur dan buah serta tanaman-tanaman herbal yang salah salah satunya adalah tanaman kumis kucing yang digunakan sebagai tanaman obat keluarga (TOGA). 
 
Foto 3: Cara pengolahan kumis kucing sebagai ramuan teh
 
Gambar 3: Metode pengolahan daun kumis kucing (sumber: www.sajiansedap.grid.id, & www.fimela.com) 
 
Daun kumis kucing bisa dibuat menjadi ramuan yang mirip dengan teh herbal untuk merasakan manfaatnya. Air rebusan daun kumis kucing dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membantu meningkatkan kesehatan. Daun kumis kucing yang sudah di cuci bersih, kemudian di rebus kedalam air yang sudah mendidih selama 5 menit. Lalu, angkat air rebusan dan saring. Teh daun kumis kucing pun siap dinikmati. Mengkonsumsi teh herbal ini harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
 
Foto 4: Manfaat daun kumis kucing bagi kesehatan.
 
Gambar 4: Aplikasi daun kumis kucing untuk kesehatan (sumber: www.kompas.com, www.alodokter.com, & www.halodoc.com)

Air rebusan daun kumis kucing yang dikonsumsi sesuai dengan takaran memberi banyak manfaat bagi tubuh kita. Ekstrak daun kumis kucing dapat meningkatkan produksi urine dan membantu membersihkan ginjal. Selain itu, mengonsumsi air rebusan kumis kucing juga dapat mencegah tekanan darah tinggi, dan diabetes.  
        
Jika saya seorang Peneliti Epidemiologi: jika kami seorang peneliti, untuk mengatasi masalah mengenai pemanfaatan kumis kucing sebagai tanaman obat di lingkungan tempat tinggal masyarakat, maka akan melakukan penelitian efektifitas Taman Toga pada warga pemukiman: Pendekatan Studi Cross-sectional. Tim penulis nantinya akan memilih beberapa kepala desa atau ketua rukun warga yang sudah menerapkan edukasi Taman Toga dan beberapa kepala desa atau rukun warga yang belum menerapkan edukasi perilaku pemanfaatan Taman Toga. Observasi ini akan di lakukan kurang lebih selama 6 bulan. Variable dependen dari penelitian ini adalah peningkatan pemahaman warga terhadap Taman Toga yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan masyarakat dan juga lingkungan. 
 
Adapun alasan kami memilih studi desain cross-sectional adalah pertama, studi desain ini memerlukan waktu dan biaya yang tidak banyak. Kedua, studi desain cross-sectional membantu kami dalam menilai prevalensi suatu kondisi dan karakteristik di masyarakat, dan ketiga, hasil dari studi desain ini dapat menjadi petunjuk awal bagi kami untuk mengtahui hubungan antara variabel yang kami teliti. Namun, dengan menggunakan studi ini kami mungkin akan kesulitan untuk menentukan hubungan sebab-akibat dari variabel yang kami teliti. 
 
Lesson to Learn: Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga adalah dengan membuat taman tanaman obat keluarga di lahan kosong. Memiliki taman tanaman obat keluarga dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan memberikan akses mudah ke obat-obatan alami yang bermanfaat bagi kesehatan. masyarakat dapat mempelajari pentingnya melestarikan tanaman obat tradisional yang mungkin terancam punah. Melibatkan peran masyarakat dalam mengelola taman toga mengajarkan masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan menjaga lingkungan. Beberapa tanaman herbal memiliki sifat penyembuhan yang bermanfaat bagi kesehatan. Daun kumis kucing yang juga disebut Orthosiphon stamineus, secara tradisional digunakan sebagai teh untuk kesehatan. Penggunaan daun kumis kucing juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga keberlanjutan penggunaan tumbuhan obat dengan mempertimbangkan praktik pertanian perlindungan lingkungan.
 
Editor: Najmah, Rudi Harsam & Marlinda.
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments