oleh

Herman Deru Paparkan Strategi Sumsel Dalam Turunkan Angka Stunting

-Sumsel Maju, dibaca 160 x

LAJU SUMSEL, PALEMBANG - Upaya penurunan angka stunting di Sumsel mendapatkan hasil yang cukup maksimal.

Dimana diketahui, saat ini angka stunting di Sumsel yakni sebesar 18,6 persen atau turun sebayak 6,2 persen.
 
Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan, dibutuhkan upaya dan strategi khusus agar stunting ini dapat terus ditekan.
 
Selain meningkatkan kolaborasi antar pihak, pengelolaan anggaran dan upaya lainnya pun harus terus fokus dilakukan.
 
"Turunnya angka stunting di Sumsel ini karena kerja satu orang saja, tapi semua jajaran bergerak bersama sehingga stunting di Sumsel turun cukup besar," kata Herman Deru, ketika hadir dalam Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting "Evaluasi Capaian Semester I Tahun 2023 dan Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting Daerah" yang digelar BKKBN RI di Ballroom Hotel Wyndham Palembang, Selasa (3/7).
 
Menurut Herman Deru, tahun 2021 lalu angka stunting di Sumsel mencapai 24,8 persen.
 
Saat itu, dirinya dan Pemkab maupun Pemkot di Sumsel langsung bergerak untuk melakukan sejumlah langkah percepatan penurunan stunting tersebut.
Apalagi, pemerintah pusat menargetkan angka stunting secara nasional harus mecapai 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
 
"Pada tahun 2021 saya sangat malu karena tingginya angka stunting di Sumsel ini. Karena itu kita langsung lakukan percepatan untuk menurunkan angka stunting ini," tuturnya.
 
Dia menjelaskan, upaya awal yang dilakukan yakni dengan mengumpulkan data terkait angka stunting tersebut sehingga hal itu dapat dijadikan acuan untuk menentukan solusinya.
 
"Dari data yang kita kumpulkan itu, kita temukan solusi untuk mengatasi angka stunting ini," paparnya.
 
Dimana, Gubernur Herman Deru langsung mengaktivasi kembali Posyandu yang ada di Sumsel sebagai langkah pencegahan.
 
Di sisi lain, Herman Deru pun mengaku bangga karena Sumsel ditunjuk sebagai tuan rumah Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang akan di gelar di Kabupaten Banyuasin pada 6 Juli 2023 mendatang.
 
"Sumsel ini dipandang sebagai daerah terbaik yang turunkan angka stunting. Tentu kita sangat berbangga dan akan terus berupaya untuk melakukan pencegahan stunting ini," imbuhnya.
 
Di tempat yang sama, Sekretaris Utama BKKBN RI Tavif Agus Rayanto mengatakan, Pemerintah pusat sendiri menargetkan angka stunting pada 2024 turun menjadi 14 persen. Dimana saat ini angka stunting nasional sebesar  21,6 persen dari yang sebelumnya mencapai 36,8 persen.
 
"Target kita di tahun 2024 adalah 14 persen. Jadi kita harus menurunkan setidaknya 3 persen setiap bulannya sehingga target ini tercapai, apalagi saat ini masih semeste pertama," katanya.
 
Dia menyebut, peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sangat dibutuhkan dalam upaya ini. Sebab itu, kegiatan tersebut digelar sebagai langkah evaluasi dan menyamakan persepsi dalam menurunkan stunting.
 
"TPPS merupakan organ penting dalam menurunkan angka stunting sampai tingkat desa," paparnya.
 
"Pila-pilar ini merupakan komitmen kia bersama yang harus diwujudkan. Masing-masing pilar itu memiliki fokus seperti memasifkan kampanye dan lainnya," terangnya.
 
Tidak hanya itu, TPPS juga harus memanfaatkan Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil).
 
Dia pun mengapresiasi Sumsel dan sejumlah daerah lainnya yang begitu fokus melakukan percepatan penurunan stunting ini.
 
Hadir dalam temu kerja tersebut, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, perwakilan Kemenko PMK, serat sejumlah Gubernur, wakil Gubernur di Indonesia.*
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments