oleh

Mawardi Yahya Menuju Sejarah Baru

-Sumsel Maju, dibaca 1092 x
Oleh :DRS H IKLIM CAHYA, MM (Wartawan/Pemerhati Politik dan Sosial).
 
DI Tengah banyak orang masih focus mencermati hasil Pemilu 2024, tiba-tiba Ir H Mawardi Yahya (MY), Wagub Sumsel periode 2018 - 2023, mendeklarasikan diri sebagai Bakal Calon Gubernur  (Balongub) Sumsel periode 2025 - 2030. Ia menggandeng mantan Walikota Palembang,  H Harnojoyo, S.Sos sebagai Balon Wagub, serta Ir H Syahrial Oesman, MM, mantan Gubernur Sumsel sebagai Ketua Tim Kemenangan.
 
Langkah MY ini membuat banyak mata terbelalak, karena sebelumnya lelaki berambut perak kelahiran Sukaraja Baru Kabupaten Ogan Ilir yang kini berusia 66 tahun itu, disebut-sebut masih tetap mengambil posisi sebagai Cawagub dari H Herman Deru, SH, MM (HD), Gubernur Sumsel periode 2018 - 2023. Duet HDMY jilid II ini berkali-kali disampaikan Herman Deru ketika keduanya belum mengakhiri jabatan. Pernyataan HD ini juga diamini oleh MY. Apalagi keduanya juga terlihat harmonis selama 5 tahun memimpin Sumatera Selatan.
 
Tapi ternyata MY mengambil langkah berbeda. Dan langkah MY ini dinilai wajar, dengan sejumlah alasan.
 
Pertama, sebagai Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Prabowo - Gibran di Sumsel, MY berhasil memenangkan Paslon 02 ini dengan  meyakinkan. Dari data hasil rekapitulasi KPU Sumsel, Prabowo - Gibran meraih suara hampir 70 persen. Dan tentu peran MY sebagai Ketua TKD dan juga Pembina Partai Gerindra, sangatlah besar.
 
Kedua, sebagai Anggota Pembina DPP Partai Gerindra yang ditugaskan untuk memenangkan Pileg di Sumsel, MY juga sukses dan layak diacungi jempol. Di level DPRD Sumsel, Gerindra menempati urutan kedua, melompat satu tingkat, dan hanya terpaut satu kursi dari Partai Golkar yang memenangkan Pileg di tingkat provinsi. MY juga mampu mempertahankan raihan tiga kursi Gerindra untuk DPR RI dari Sumsel. Termasuk hampir di setiap daerah, 17 Kabupaten/Kota di Sumsel, raihan kursi Partai Gerindra naik, dan mayoritas bisa mendudukkan kadernya di posisi kursi pimpinan. Bahkan di Ogan Ilir yang menjadi basis MY, Partai Gerindra meraih 12 kursi dari sebelumnya hanya satu kursi. Ini rekor tertinggi sejak Pemilu 2004, yang hingga tahun 2024 ini, sudah 5 kali Pemilu dilaksanakan di Ogan Ilir.
 
Belum lagi MY memang dikenal sebagai "fighter", petarung sejati dalam berbagai pemilihan yang dilakoninya. Seingat saya sejak kariernya dimulai tahun 1998, dari 13 kali dia mengikuti pemilihan, hanya  dua kali MY merasakan kalah, yakni pada Pilbup OKI tahun 2003, saat pemilihan bupati/wabup masih dipilih oleh DPRD. Dan saat putrinya mengikuti Pilkada OKI tahun 2013. Selebihnya MY selalu menang. 
 
Setidaknya MY pernah memenangkan pemilihan Ketua DPRD OKI (1999) dan DPRD Ogan Ilir (2004). Lalu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ogan Ilir tahun 2005 dan tahun 2010. Juga saat dua putranya mengikuti Pilkada tahun 2015 dan tahun 2020. Kemudian memenangkan kontestasi Pileg saat dia menjadi Ketua Golkar Ogan Ilir tahun 2004, 2009, dan 2014. Terakhir ia memenangi Pilkada Sumsel tahun 2018, berpasangan dengan HD.
 
Akankah MY  mengulangi kesuksesan tersebut pada Pilkada Sumsel, 27 November 2024 mendatang? Mari kita cermati potensi-potensi berikut ini.
 
Sebagai politisi senior yang pernah menjadi Ketua DPRD, Bupati, dan Wagub, ditambah kiprahnya sebagai pimpinan parpol besar, Golkar (dulu) dan Gerindra ( sekarang), Mawardi Yahya jelas lebih dikenal. Setidaknya popularitasnya sebanding dengan Herman Deru.
 
Begitu juga bila dilihat dari basis dukungan. Selain Kabupaten Ogan Ilir, juga tentu Palembang, OKI, Prabumulih, sebagian Muaraenim, sebagian Banyuasin, dan sebagian Muba, Mura dan Lubuklinggau, karena di daerah-daerah ini banyak berdiam warga asal Ogan Ilir dan OKI.
 
Ditambah lagi pengaruh pasangannya Harnojoyo. Selain Palembang, adalah Lahat, Pagaralam, dan Empat Lawang, serta kalangan ulama, karena Harno pencetus dan pelaku gerakan sholat Subuh berjamaah di Kota Palembang. Begitu juga dengan MY, kendati dia bukan kiai, tapi dia dekat dan peduli dengan ulama, pondok pesantren, dan kelompok taklim/pengajian. Belum lagi pengaruh Ketua Tim Kemengan, Syahrial Oesman (SO), terutama di OKU Raya, yang diperkirakan menjadi basis kompetitor. Kehadiran SO diprediksi setidaknya dapat memecah suara.
Selain SO juga banyak tokoh-tokoh dari berbagai kabupaten/kota yang bersimpati dan merapat ke MY.
 
Dari segi pengalaman leadership (kepemimpinan), MY juga lengkap. Dia pernah memimpin partai, Ketua DPRD, Bupati, dan sebagai Wakil Gubernur. Tak banyak orang yang memiliki pengalaman politik dan birokrasi, yang dimulai dari bawah selengkap MY.
 
Kendati bukan dikenal sebagai politisi dan birokrat intelektual. Tapi MY dikenal memiliki kemampuan analisa dan strategi yang cukup mumpuni, juga pola retorika yang cocok untuk masyarakat kebanyakan, terutama di desa-desa sebagai basis demosili utama masyarakat.
 
Dan di luar itu, MY dikenal sangat "paham" dan sangat mengerti, bagaimana perjuangan supaya sukses. Ia jauh dari sipat "getah basah", atau membiarkan tim berkeringat tanpa memberi "kipas." Kalau soal yang satu ini, MY sudah sangat dikenal atau sudah familier. Karena itu tak heran pernah suatu waktu ada ulama kondang di Ogan Ilir dengan nada guyon menyebut "Ir" diawal namanya bukan semata Insyinyur,  tapi adalah "Induk Royal." Hehe
 
Tentu kendati banyak potensi yang mendukung untuk keberhasilan Mawardi Harnojoyo (Mahar), tapi belum bisa disimpulkan bagaimana hasil akhirnya. Karena Pilkada masih sekitar 8 bulan lagi. Juga belum tau persis siapa akan menjadi pesaingnya, karena belum ada kandidat lain yang mendeklarasikan diri.
 
Tapi setidaknya perjuangan MY ini akan  menuju sejarah baru yakni untuk pertama kalinya orang asal Ogan Ilir menjadi Gubernur Sumsel, yang selama 50 tahun ini selalu didominasi oleh suku Komering dan suku Basemah.
 
Juga untuk pertama kalinya, orang yang menjadi Wagub naik menjadi Gubernur Sumsel.  Dan juga untuk pertama kalinya orang yang berkarier mulai dari Ketua DPRD, lalu Bupati, lalu Wakil Gubernur, menjadi Gubernur. Apakah sejarah ini akan terbukti, mari kita ikuti. (*)
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments