oleh

Puntir

-Entertainment, dibaca 3450 x

Edisi Kuliner bingen (Lamo) Palembang

 
Oleh: Hizeria Apriansyari
(Mahasiswi Gizi FKM Unsri dan Penulis Buku Palembang Heritage Food: The Insider stories)
 
 
Perjalanan kami selama menjadi volunteer gerakan pelestarian makanan bingen mungkin menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan. Bertemu nenek-nenek hebat yang melestarikan makanan tradisional sampai dengan sekarang. Salah satu nenek yang kami jumpai kala itu adalah Nenek Nanik,s salah satu pelestari makanan bingen (lamo) ‘puntir’. Nenek nanik tinggal di lr Agung 1 Kelurahan 13 ulu dan sudah berjualan sejak ia masih muda. Kami belajar membuat wadahnya dari daun pisang, mengisi cetakan daun pisang tadi dengan bahan-bahan apa saja yang sudah disiapkan oleh Nenek Nanik. Penasaran gimana caranya, kami tak tunggu diam, nenek Nanik dengan telatennya mengajari kami, anak-anak muda penerus ilmu sang nenek.
 
Apa itu Puntir?
 
Puntir merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari beras dan juga kelapa parut. Puntir biasanya dibuat menggunakan daun pisang yang dibentuk segitiga terlebih dahulu. Proses membentuk daun pisang menjadi segitiga ini terlihat sederhana tetapi cukup sulit dilakukan, karena jika tidak pas beras yang dimasukkan bisa saja keluar pada saat proses pengukusan. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat puntir yaitu beras, kelapa parut, garam secukupnya dan daun pisang.
 
Cara membuat putir
 
1. Puntir dibuat dengan cara mencampurkan beras dan kepala parut hingga merata terlebih dahulu. Setelah itu tambahkan garam secukupnya dan aduk merata kembali. 
 
 
2. Bentuk daun pisang tadi menjadi segitiga hingga bisa diisi dengan beras.
 
 
3. Lalu masukkan beras kedalam daun pisang dan tutup menggunakan lidi. Setelah itu rebus puntir di dalam air mendidih kurang lebih 15 – 25 menit.
 
 
4. Merebus puntir butuh waktu 2-4 jam, semakin banyak puntir yang dibuat, semakin lama proses perebusan. Dengan proses panjang ini,  satu puntir dijual dengan harga terjangkau Rp 1000 per buah.
 
Kamu bisa lihat pembuatan Video pembuatan kue puntir bersama saya dan Cek Suzan di link ini https://www.youtube.com/watch?v=_b_tpIr7srU
 
Nilai Gizi Puntir
 
Puntir memiliki rasa gurih yang khas dikarenakan perpaduan antara beras dan juga kelapa parut. Dalam 1 porsi puntir terdapat 80 kalori, 13,1 gram karbohidrat, 1,3 gram lemak dan 2,6 gram lemak. Ayo tetap terus lestarikan makanan bingen yang ada di kota Palembang, dengan tetap mau belajar apapun yang ada disekitar. 
 
Kamu bisa main ke Kampung Kuliner Bingen di Lorong Agung 1, kelurahan 13 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang untuk ketemu Nenek Nanik untuk belajar pembuatan Puntir. Sehari-hari, nenek Nanik tidak hanya membuat puntir, tapi juga membuat kue lainnya seperti dada jiwo, gandus, skoci, kue pare dan lupis.
 
Nenen Nanik juga menjajakan makanan bingen nenek pelestari bingen lainnya di sekitar Tangga takat dan sekitarnya dengan gerobaknya yang tertutup dan bersih. “Kita harus bersih, sehingga saya bisa masuk ke kompleks-kompleks dan langganan saya banyak pekerja (guru, PNS dll)", ujarnya.
 
Informasi Nilai Gizi 1 porsi Puntir

Email: apriansyarihizeria@gmail.com
 
Editor: Najmah & Karni
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments