LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Guna mematangkan program Satu Desa Satu Jurnalis, Tim SJD mengadakan diskusi terbatas bertempat Kantor Sekolah Jurnalistik Desa di Kemang Manis, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/7/2020).
Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Kabid Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas PMD Provinsi Sumsel, Juharmasnyah, Direktur Eksekutif Lembaga Pers Jurnalistik Desa (LPJD), Dahri Maulana, Tokoh Sumsel/ Jurnalis Senior, Umar Husein, Direktur Pemberitaan JBC Indonesia, Indra Darmawan, Ketua Umum Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya (KAMSRI) Jakarta, Andika Candra, Seniman Sumsel Fendy Kaboki, Seniman Ogan Ilir Irianto Rosidi, Perwakilan Kepala Desa Ogan Ilir, Asmawi dan para wartawan Tribun Desa dan Tribun Pos.
Pioneer Sekolah Jurnalistik Desa, Sandi Pusaka Herman Timur mengatakan perlunya terobosan baru, inovasi dan kreatifitas yang melibatkan banyak anak muda untuk membantu desa mewujudkan asanya, mendorong desa untuk meraih apa yang dicita-citakannya, dan membangkitkan semangatnya untuk melepaskan diri dari ketertinggalan.
"Waktunya anak muda desa kita dibekali kemampuan atau skill untuk membangun desanya. Kita ajarkan dan didik mereka dengan ilmu dan keterampilan," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, Jurnalis Desa adalah Kekuatan. Kekuatan untuk mewujudkan Desa Maju, Sumsel Maju, dan Indonesia Maju.
"Perjuangan ini butuh kebersamaan. Semua dapat digapai dengan kebersamaan dan sinergitas. Oleh karena itu kami hadir melalui Sekolah Jurnalis Desa (SJD)," ujar Sandi yang juga menjabat sebagai Pimred Tribun Pos ini.
Adapun tujuan dari program Sekolah Jurnalis Desa adalah Mencetak 1 Desa 1 Jurnalis, Mencetak 1 Desa 1 Humas, Mencetak 1 Desa 1 YouTuber, Mencetak 1 Desa 1 Web desa dan Mencetak 1 Desa 1 Wisata. (red)
Editor: Karni
Komentar