Oleh:
Ahmad Muhaimin, M.Si (Dosen FISIP UIN Raden Fatah/Direktur IPO Institute)
Opini - Banyak lembaga survei dan pengamat memprediksi langkah petahana Heri Amalindo untuk kembali merebut kursi Bupati di periode kedua akan mulus.
Terlebih setelah tiga partai politik yakni Gerindra (2 kursi), Nasdem (2 kursi) dan PBB (1 kursi) lebih awal mengeluarkan rekomendasi dukungan.
Dukungan tersebut sudah memenuhi syarat minimal 20 persen kursi DPRD untuk lolos sebagai calon kepala daerah.
Peta dukungan parpol kepada Heri Amalindo diprediksi akan terus bertambah, bahkan bisa jadi semua parpol akan meminang petahana.
Jika dilihat dari tipologi psikologis parpol yang krisis kader potensial dan pragmatis, di samping belum ada tokoh alternatif yang berpotensi bisa bersaing ketat dengan petahana. Maka prediksi petahana lawan kotak kosong akan benar terjadi.
Mengingat performa politik petahana sangat baik. Bahkan jika dibandingkan dengan petahana di tujuh kabupaten yang menyelenggarakan pilkada, performa politik Heri Amalindo yang terbaik. Sedikit di atas petahana OKU Selatan, Popo Ali.
Indikatornya terekam dalam survei yang dilakukan oleh IPO Institute, tingkat kepuasan masyarakt PALI terhadap kinerja Heri Amalindo menyentuh angka 89,00% dengan tingkat elektabilitas sebesar 69,00%. Sedangkan kepuasan masyarakat OKU Selatan terhadap kinerja Popo Ali di angka 83,33% dan dengan elektabilitas 68,00%.
Indikator kedua adalah performa komunikasi politik. Heri Amalindo terlihat mengusai panggung politik dengan baik. Representasi mahir dalam komunikasi akan tampak bagaimana petahana mampu menjaga komitmen dan memberikan kepuasan yang tinggi kepada masyarakat.
Menariknya adalah 69% mayarakat PALI sudah secara sadar mampu memberikan alasan kenapa harus kembali memilih petahana. Kondisi ini jarang terjadi di pilkada lain.
Performa lain ditunjukkan dengan kemampuan menjadi magnet bagi dukungan partai politik, bahkan bisa membuat Demokrat dan Golkar kembali mengusungnya adalah bukti komunikasi politik sang petahana tidak diragukan.
Jalan menuju periode kedua bagi petahana di kabupaten lain nampak tidak se-leluasa petahana di Pali. Sebut saja misalnya petahana petahana di Muratara harus bersaing cukup ketat dengan sesama petahana (petahana Bupati dan petahana wakil Bupati).
Sedangkan di Musi Rawas petahana dalam bayang-bayang penantang juga sangat ketat. Begitupun pilkada Ogan Ilir, elektabilitas petahana jauh dibawah penantang.
Peta koalisi partai akan didominasi penantang. Di OKU Timur dan OKU juga kondisi petahana dalam bayang-bayang penantang.
Komentar