oleh

IPAC Meminta Pemerintah Tanggapi Serius Perkara ABK di Kapal China

-Kajian Islam, dibaca 3427 x

LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Seperti dilansir dari media yang dimuat di Televisi Korea Selatan beberapa hari lalu dan diangkat oleh content creator atau youtuber pada chanel Korea Reomit, dimana memuat pemberitaan dan penjelasan tentang tindak penyalahgunaan tenaga kerja, yang dalam hal tersebut dilakukan oleh oknum kapal China kepada ABK dari Indonesia.

Seperti diketahui kejadian tersebut telah memakan korban jiwa lantaran pekerjaan yang tidak manusiawi, dimana mereka bekerja 18 jam perhari, diberi minum dari air laut sedangkan ABK dari China minum air dari tanah. Disamping itu ternyata mereka pun hanya digaji Rp 180.000 perbulan dan masih banyak lagi perbuatan yang  tidak bisa dibenarkan yang mereka lakukan kepada Tenaga Kerja Indonesia disana.
 
Direktur Eksekutif Indonesia Public Administration Center (IPAC) Arrahman Syafebri saat dihubungi awak media melalui Telephon Cellular angkat bicara.
 
"Apa yang telah terjadi di kapal China seperti pemberitaan hari-hari ini betul-betul memilukan dan tidak manusiawi. Saya khawatir apabila pemerintah tidak serius dalam menanggapi dan menangani kasus ini maka akan berakibat menjadi bola panas bisa-bisa hal yang tidak kita inginkan terjadi berupa pembalasan dari Rakyat kepada pekerja China yang ada di Indonesia, dan kita juga tahu bahwa sekarang sedang ada kecemburuan sosial di tengah masyarakat akibat orang China masuk berhamburan ke Indonesia, disini mereka mendapatkan pekerjaan dan digaji dengan layak sedangkan warga negara kita terpaksa bekerja di luar lantaran tidak ada lowongan di negeri sendiri dan na'as digaji hanya 180.000 ribu perbulan dan yang lebih menyedihkan mereka tidak akan pernah bisa kembali lagi ke Tanah Air karena sudah di kubur di tengah laut. Oleh karena itu demi kita bersama saya meminta Pemerintah untuk menanggapi dengan serius perkara tersebut," ujarnya, Sabtu (9/5/2020).
 
Sementara itu korban penyalahgunaan tenaga kerja yang berujung hilangnya beberapa nyawa yang dilakukan oleh kapal China tersebut dua diantaranya Ari dan Sepri merupakan warga OKI Sumatera Selatan.
 
"Saya turut berduka cita mendalam untuk para korban, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," harap Arrahman Syafebri Kandidat Master Pascasarjana Fisip Unsri tersebut.
 
Terakhir Mantan Aktivis Mahasiswa ini juga meminta kepada Pemerintah untuk berlaku bijaksana dan memperhatikan Rakyat.
 
"Saya juga meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk berlaku bijaksana dan perhatikanlah rakyat, jadikan ini sebagai pembelajaran, kalau bukan Pemerintah sebagai Pemimpin yang mempelopori rasa saling melindungi dan mendukung sesama anak Bangsa maka Indonesia akan seperti ini terus ada jurang pemisah antara sesama anak Bangsa dan akibatnya kita menjadi lemah dan diinjak-injak oleh Bangsa lain padahal kita ini adalah Bangsa yang besar dan hebat yang memiliki berbagai macam sumberdaya untuk menjadi negara yang disegani. Saya pun berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bersama-sama mengawal kasus ini, karena kejadian yang semacam ini bisa kembali berulang dan bisa menimpa siapa saja namun tetap saja kita yang terluka Bangsa Indonesia," tutupnya. (MK)
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments