LAJU SUMSEL, LAHAT -- Ketegangan antara PT Arta Prigel dengan warga Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, Sabtu (21/3) sekitar pukul 11.00 WIB kembali memanas.
Bahkan bentrok antara keduanya tak bisa terelakan. Dua nyawa melayang dampak perebutan lahan seluas 180,36 Ha yang sama-sama diklaim oleh dua kubu tersebut.
Perselisihan sebenarnya sudah sejak lama terjadi. Namun, kembali pecah saat warga berada di lahan sengketa. lahan itu sudah di portal warga sejak tujuh bulan lalu, dan dibuka oleh Polres Lahat Jumat (28/2) lalu.
Informasi yang dihimpun, saat kejadian ada sekitar 70 warga yang mendatangi pihak PT Arta Prigel, menuntut lahan tersebut dikembalikan kepada warga.
Alhasil ketegangan pun tidak terelakan, sekitar 37 orang dari pihak PT Arta Prigel, dua diantaranya anggota Brimob dan dua lagi anggota Polres Lahat yang lakukan BKO, tidak bisa melerai masa.
Kontak fisik pun akhirnya tidak terelakan, serangan membabi buta antara warga dengan pihak PT Artha Prigel tidak bisa dibendung lagi. Satu petugas keamanan PT Arta Prigel terpaksa dilarikan ke RS mengalami luka-luka, satu lagi bernama Ujang Boy, mengalami luka dibagian wajah dan kepala.
“Mereka menyuruh kita mundur, kita sudah mundur, tapi mereka menyerang kita sambil membawa parang dan pedang,” ujar Julius, Humas PT Arta Prigel.
Sementara empat warga desa Pagar Batu dilarikan ke RSUD Lahat yakni Sumarlin (dalam penanganan medis), Lion Agustin (dalam penanganan medis), Putra Warga Desa Pagar Batu (Meninggal Dunia) dan Suryadi warga Desa Pagar Batu (Meninggal Dunia).
Ardi kerabat Sumarlin menuturkan, kejadian itu berlangsung cepat. Hanya saja saat pertikaian terjadi, kerabatnya itu dilukai dari belakang oleh pihak perusahaan, bukan dari depan.
“Mereka seperti orang bayaran, alias preman berpakain satpam. Kerabat saya ini ditikam dari belakang,” katanya singkat.
Mendapati kabar tersebut, Polres Lahat langsung menerjunkan anggota. Sekitar pukul 12.00 WIB, Kapolres Lahat, AKBP Irwansyah SIK memimpin langsung anggota, lakukan pengamanan di wilayah konflik.
“Kesaksian korban masih kita periksa. Anggota juga masih di lapangan,” ucap Kasat Reskrim Polres Lahat, AKP Hery Jusman, melalui Kanit Pidsus, Ipda Chandra Kirana SH.
Sementara menyikapi kejadian tersebut Bupati Lahat, Cik Ujang SH, dengan tegas meminta pertolongan Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo, untuk membantu menyelesaikan permasalahan sengketa lahan antara PT Artha Prigel dengan warga Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat.
“Kepada Bapak Presiden, tolong. Persoalan ini sudah berlangsung lama. Sebelumnya belum ada kejadian yang menimbulkan korban jiwa, hari ini dua warga kita meninggal,” tegas Cik Ujang, saat membesuk Sumarlin (38) korban kubu warga di IGD RSUD Lahat.
Cik Ujang mengatakan, dari pandangannya konflik ini hanya merugikan warga. Selain warga telah kehilangan lahan seluas 180,36 Ha, warga desa juga yang susah. Dari kejadian ini terlihat warga desa yang diadu oleh perusahaan yang merupakan orang luar.
“Untuk warga Desa Pagar Batu, untuk bersabar. Jangan sampai bertindak sendiri. Kita akan berupaya menyelesaikan ini, jangan sampai ada korban lagi. Ini warga saya, bagaimanapun saya akan membela warga saya,” ucap Cik Ujang.
Sumber : Berita Musi
Komentar