Reportase: Chynta RV dan Nur Zihan Ariqa
Palembang – Pada tanggal 15 Januari 2022 seluruh rangkaian kegiatan English CAMPung telah usai. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Kampung Pandai 13 Ulu Palembang, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 18 Desember 2021 hingga tanggal 15 Januari 2022 setiap hari Sabtu pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Seluruh anak-anak dari berbagai lorong, mulai dari Lorong Agung I, Lorong Waspada, Lorong Sehat dan Lorong Beringin Jaya pun kerap menanyakan kepada kakak-kakak volunteer “Kak, apakah minggu depan kakak masih kesini dan mengajari kami seperti minggu-minggu sebelumnya ?”
Foto Bersama Anak-Anak Bubble II di Lrg. Agung I (Doc. Nyayu Khairunnisa Fidyata)
Dan dari berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh anak-anak dapat disimpulkan bahwa, meskipun telah memasuki pertemuan terakhir, antusiasme, semangat belajar anak-anak dari setiap lorong masih tinggi dan mengharapkan kehadiran dari kakak-kakak volunteer. Pada pertemuan minggu ke-4, kegiatan yang akan dilakukan berbeda dibandingkan tiga pertemuan sebelumnya. Para peserta dengan didampingi kakak volunteer melakukan perjalanan dari lokasi menuju Lorong Waspada. Beberapa warga yang melitas juga terlihat penasaran mendapati segerombolan anak-anak yang berjalan bersama seperti sedang melaksanakan study tour dari ke Lorong tetangga.
Foto Bersama Anak-Anak Bubble IV di Kampung Almunawar (Doc. Chynta RV)
Dan dalam Closing English CAMPung Batch III ini kakak-kakak volunteer telah menyiapkan acara penutupan yang sangat meriah sebagai bentuk apresiasi kepada anak-anak yang telah mengikuti kegiatan English CAMPung ini dari awal hingga akhir. Selain itu juga dalam Closing English CAMPung Batch III dihadiri oleh sejumlah instansi-instansi yang ada di Palembang seperti Media Laju Sumsel, Sumatra Ekspress, kabar sumsel, suara rakyat Indonesia, berita kanal dan media lainnya serta Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Drs. H Riza Fahlevi MM, Kepala Dinas Perpustakaan Sumatera Selatan Fitriani, S.Sos, M.Si, Dekan FKM Unsri selaku Pembina English Camp Dr. Misnaniarti, SKM, MKM dan Kepala SMAN Sumatera Selatan Iswan Djati Kusuma, S.Pd, M.Si.
Foto Bersama Duta Literasi Sumatera Selatan Ratu Tenny Leriva Herman Deru, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Selatan Drs. H Riza Fahlevi, MM, Ketua Karang Taruna 13 Ulu, Inisiator English CAMPung Najmah, MPH, P.hD (Doc. Riska Isnaini)
Closing English CAMPung Batch III ini berlangsung sangat meriah dan anak-anak dari berbagai lorong pun turut memeriahkan acara ini. Guyonan renyah yang dilontarkan Cek Maria selaku pemandu acara membuat sorak sorai peserta pun semakin menggema. Tak luput juga para orang tua pun ikut menyaksikan acara ini sambal melihat kue-kue bingen lezat yang telah disajikan.
Beberapa Makanan Bingen yang Disajikan untuk Para Tamu Undangan Beserta Anak-anak dari Berbagai Bubble (Doc. Riska Isnaini)
Dan disaat tamu-tamu telah datang anak-anak pun menunjukkan bakatnya dalam menyanyikan beberapa lagu seperti The Greeting’s Song, Isi Piringku, dan Sentuhan Boleh Sentuhan Tidak Boleh. Beberapa kali Kepala Dinas Pendidikan Pak Drs. H Riza Fahlevi, MM meminta anak-anak English Camp untuk melakukan tepuk pangling, yaitu sebuah gerakan sederhana yang mengajarkan pentingnya mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak selama pandemi.
Pada kegiatan kali ini Duta Literasi Sumatera Selatan, Kak Leriva memberikan wejangan kepada adik-adik di kampung pandai 13 Ulu untuk terus semangat membaca dan belajar. Beliau berpesan bahwa buku adalah jendela dunia sehingga dengan giat membaca dan belajar akan membuat generasi yang gemilang. Kegiatan ini merupakan kunjungan yang kedua oleh duta literasi ke Kampung Padai. Pertanyaan yang dilontarkan oleh para tamu undangan kepad para peserta juga semakin memeriahkan acara penutupan English camp. Udara panas yang berhembus tidak melunturkan semangat anak-anak untuk maju kedepan untuk bernyanyi dan menjawab kuis yang diberikan.
Sesi Menyanyikan Lagu Sentuhan Boleh Sentuhan Tidak Boleh dan Sambutan Duta Literasi Sumatera Selatan Kak Leriva (Doc. Riska Isnaini)
Kakak Volunteer juga memperkenalkan makanan bingen dengan menggunakan percakapan Bahasa Inggris sederhana kepada peserta. Mereka saling pandang bingung menjawab nama kue bingen “Bluder” yang masih asing di telinga mereka “ ah.. ah… aku tau itu, nenek aku beli kemarin, tapi lupo namanya!” terdengar sayup komen segelintir anak mencoba mengingat nama makanan bingen. Para tamu undangan juga disuguhkan berbagai macam makanan tradisional bingen, mulai dari srikaya ketan, ketan serundeng, gunjing, klepon, burgo, kue gandus dan masih banyak lagi. Kak Leriva, Bu Fitriana dan beberapa tamu lainnya juga senang sekali menerima besek kue bingen sebagai buah tangan hari itu.
Sesi Tanya-jawab Bersama Cek Maria dan Anak-anak (Doc. Riska Isnaini)
Pada closing English Camp hari ini, juga dilaksanakan penyerahan buku resep bingen, dan English camp kepada rekan media yang sudah membantu kegiatan selama sebulan ini. Buku-buku ini diharapkan menjadi wadah pengenalan kepada masyarakat mengenai makanan bingen serta mengajak mereka untuk dapat berkunjung ke 13 Ulu dan bertemu dengan nenek pelestari makanan bingen guna melestarikan kuliner asli Sumatera Selatan. Kemudian penyerahan sertifikat volunteer English camp yang diberikan oleh Dekan FKM unsri selaku Pembina English Campung Dr. Misnaniarti, SKM, MKM, kepada kakak volunteer.
Pemberian Sertifikat Kepada Kak drg. Danny dan Kepada Volunteer English CAMPung (Doc. Riska Isnaini)
Acara ditutup dengan pembagian kalender tahunan dan kue kepada anak-anak. Para peserta bersiap untuk mengakhiri kegiatan English Camp minggu keempat. Sepanjang jalan pulang menuju bubble masing-masing, pertanyaan yang sama juga tetap dilontarkan oleh para peserta kepada kakak volunteer “Jadi kapan kak kita belajar Bahasa Inggris lagi?”. Sedih rasanya mengakhiri musim liburan kali ini dan mengucap perpisahan dengan adik-adik di English Camp. Akan tetapi semangat para peserta dan kakak volunteer untuk bertemu kembali di liburan sekolah selanjutnya bersama English CAMPung selalu ada. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi acuan masyarakat lainnya bahwa kebaikan itu gratis karena “KINDNESS IS FREE”, sampai bertemu lagi di liburan berikutnya teman-teman.
Komentar