LAJU SUMSEL, PALI -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Ekonomi Uchwah Tanah Abang, Kabupaten PALI, Kamis (12/11).
HD menjelaskan, keberadaan lembaga pendidikan yang berfokus pada bidang ekonomi sangat dibutuhkan di Provinsi Sumsel. Menurutnya, Ponpes Ekonomi Uchwah menjadi Ponpes pertama di Sumsel yang memfokuskan diri membahas ilmu tentang ekonomi.
"Ekonomi sangat dibutuhkan, namun jarang diperbincangkan. Keberadaan Ponpes Ekonomi Uchwah diharapkan bisa mengkaji masalah-masalah ekonomi di Sumsel," ungkap HD.
HD menilai, permasalah ekonomi tidak hanya dibahas pada sektor fisik saja, tetapi juga dibutuhkan pada sisi konsep keilmuan.
Diharapkan, Ponpes Ekonomi Uchwah bisa menjawab permasalahan yang ada di tengah masyarakat Sumsel.
"Kita ingin Ponpes Ekonomi Uchwah ini menjadi wadah menciptakan generasi yang handal dalam bidang ekonomi dan memiliki kepribadian yang baik. Sehingga tidak menghalalkan segala cara," tegas HD.
Disisi lain, Ponpes Ekonomi Uchwah diharapkan menjadi solusi dari berbagai masalah ekonomi di Sumsel, termasuk masalah karet agar produksi meningkat dan harga jualnyapun makin meningkat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kita ingin Ponpes Ekonomi Uchwah memprioritaskan para ahli ekonomi lokal untuk menjadi tenaga pendidik. Tujuannya agar bisa mengetahui permasalah ekonomi di Sumsel dengan baik," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Gubernur HD juga memberikan bantuan dana kepada pengurus Ponpes Ekonomi Uchwah Tanah Abang, agar proses pembangunan bisa terselesaikan dengan baik dan sesuai target yang telah ditentukan.
Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten PALI kali juga dimanfaatkannya untuk memberikan pemahaman pada warga untuk senantiasa menjaga lingkungan sekitar, salah satunya tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Sebab dampak dari pembakaran lahan pertanian bisa saja meluas menyebabkan ikut terbakarnya lahan dan hutan sekitar.
"Alhamdulilah tahun ini tidak ada terjadi kebakaran hutan dan lahan seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian kita kita tetap tidak boleh membuka lahan dengan cara dibakar," tandasnya. (red)
Editor: Karni
Komentar