LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Pasangan bakal calon Bupati Ogan Ilir (OI) Panca Wijaya Akbar dan bakal calon wakil bupati, Ardani mengikuti rangkaian tes kesehatan sebagai prasyarat pencalonan kepala daerah yang ditetapkan oleh KPU Ogan Ilir.
Pemeriksaan kesehatan jasmani dan psikis dilaksanakan selama 2 hari di RSMH Palembang, sejak Selasa (8/9) dan Rabu (9/9).
Pemeriksaan tersebut juga dilaksanakan bersamaan dengan 8 pasangan calon peserta Pilkada Serentak 2020 di Sumsel.
Tiga pasang bakal calon peserta kepala daerah tidak hadir, yakni dari Kabupaten OKU, OKU Selatan, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
"Alhamdulillah tadi sudah tes psikologi, ada pilihan berganda dan menggambar, setelah sholat dan istirahat sebentar dilanjutkan tes psikologi kembali dan wawancara. Kalau tes kesehatan belum seperti pemeriksaan jantung ataupun yang lainnya, insya Allah besok. Ya insya Allah sehat," tutur Panca.
Sedangkan bakal calon wakil bupati Ogan Ilir, Ardani mengatakan hari pertama belum mengikuti rangkaian pemeriksaan organ tubuh.
"Iya, tadikan baru tes awal psikologi, jadi belum ada pemeriksaan jantung dan sebagainya. Ini dilanjutkan dengan psikologi dan wawancara, kalau hasilnya belumlah. Tes dilaksanakan selama 2 hari. Besok pemeriksaan organ tubuh. Insya Allah sehat semua," jelas Ardani.
Sementara Ketua Panitia Tim Pemeriksa Medical Cek Up Pilkada Serentak, Dr. Julius Anzar mengungkapkan pemeriksaan kesehatan berlangsung 2 hari, yaitu 8-9 September 2020.
Agenda hari pertama setelah seremonial pembukaan, dilanjutkan tes tertulis psikologi (psikotes) dari Himpunan Psikologi Indonesia Sumsel.
“Tes psikologi sampai pukul 12 siang di aula atas. Peserta ada sepuluh pasang calon. Tiga pasang lagi menyusul,” katanya kepada media di sela pemeriksaan kesehatan paslon.
Dikatakan, dari tiga pasang yang tidak hadir, dua pasang di antaranya berasal dari kabupaten kota yang hanya satu kandidat peserta pilkada. Alias tidak punya lawan.
“Kata KPU tadi harus dibuka lagi pendaftarannya selama seminggu ke depan, untuk mencari pasangan calon baru. Itupun kalua ada. Salah satu paslon lagi sedang sakit Covid-19. Jadi kita tunda dulu (pemeriksaan kesehatan),” kata dr Julius ini.
Pasalnya berdasarkan persyaratan, hasil tes swab peserta haruslah negatif Covid-19. Kalau belum sembuh, harus beristirahat sampai benar-benar sembuh.
“Nanti dia menyusul untuk tes kesehatan. Jadi hari ini hanya sepuluh pasang atau 20 orang,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tes psikologis berlangsung hingga pukul 12.00. Setelah itu, pasangan calon pilkada istirahat satu jam di Graha Eksekutif.
“Kemudian dilanjutkan tes wawancara. Peserta 20 orang. Kamar wawancara ada enam. Jadi pelaksanaannya agak cepat. Satu orang bisa setengah jam ditanyai. Berarti satu kamar bisa tiga sampai empat orang. Sekitar satu sampai dua jam,” ujarnya.
Mereka yang selesai, berlanjut tes urin bebas narkoba dari Badan Narkotika Nasional selama sepuluh hingga 15 menit. Usai menjalani proses tersebut, lanjut tes tertulis psikater selama satu jam. Barulah diperbolehkan pulang. Hal tersebut untuk rangkaian tes kesehatan hari pertama.
Di hari kedua, pelaksaaan tes kesehatan dimulai pukul 07.30 di Graha Eksekutif. Mereka diantar ke ruang tunggu masing-masing. Ada delapan ruang tunggu disiapkan.
“Jadi kalau orang 20, satu ruang tunggu bisa untuk beberapa orang. Disana mereka ganti baju piyama yang sudah siapkan. Berikut sandal yang telah disiapkan di loker,” katanya.
Menurut dr Julius, para paslon didampingi perawat yang mengarahkan alur pemeriksaan. Setelah ganti baju, mereka menjalani pemeriksaan urin dan darah.
“Ini untuk medis, bukan untuk BNN. Jadi nanti malam mereka disuruh puasa. Paginya periksa gula darah juga,” jelasnya.
Ada dua kamar pemeriksaan. Jadi para peserta dibagi dua, masing-masing kamar sepuluh orang yang diperiksa. Setiap orang diperkirakan makan waktu lima menit, untuk diambil darah dan urin.
“Setelah itu mereka menuju kamar USG sekitar sepuluh menit. Lalu berlanjut pemeriksaan organ tubuh. Mulai mata, telinga, jantung, paru, tulang, saraf,” katanya.
Lantaran kamar pemeriksaan banyak, 20 peserta ini berbagi. Tidak harus menunggu sampai selesai. Ada juga yang kebagian tes wawancara psikiater.
“Setelah periksa USG, mereka pecah puasa. Kita berikan kudapan untuk membatalkan puasa. Dua jam setelah itu, pemeriksaan gula darah sekitar pukul 09.30. Diperkirakan seluruh rangkaian pemeriksaan kesehatan rampung paling lambat pukul 17.00,” ujarnya.
Sementara Ketua KPU OI Massuryati mengatakan ada 2 balon bupati dan balon wabup yang sudah mendaftar diri ke KPU OI, mereka adalah Panca Wijaya Akbar-Ardani dan Ilyas Panji Alam-Endang PU Ishak.
"Alhamdulillah 2 pasang balon yang mendaftar ke KPU OI sudah datang semua ke RSMH untuk mengikuti rangkaian tes kesehatan selama 2 hari. Tes tersebut merupakan persyaratan yang wajib dijalankan untuk ditetapkan sebagai calon bupati maupun calon wabup. Nanti hasilnya akan diserahkan ke KPU OI, jika memenuhi syarat maka bisa ditetapkan sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah," jelasnya. (red-wien)
Editor: Karni
Komentar