LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Perebutan kursi ketua DPD Golkar Sumsel penerus Alex Noerdin, terus menghangat jelang Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sumsel akhir Februari mendatang.
Selain ada nama Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex sekaligus putra Alex Noerdin, terdapat nama Walikota Prabumulih Ridho Yahya yang juga juga adik Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, dan ketua DPD Golkar Empat Lawang H David Hadrianto Al Jufri (HDA).
Namun, ada sosok baru yang sangat diperhitungkan atau kuda hitam, yaitu anggota DPRD Sumsel dari fraksi Golkar ini, Andie Dinialdie.
Selain duduk sebagai wakil rakyat, pria kelahiran Baturaja 13 April 1976 tersebut, merupakan ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sumsel periode 2019-2024, yaitu Ormas yang didirikan partai Golkar.
Selain itu, Andie Gondang sapaan akrab Andi Dinialdie merupakan ketua Karang Taruna Kabupaten OKU Selatan periode 2015-2020, Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POKSI) Sumsel.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) ini, bergabung di partai Golkar sejak zama ketua Akbar Tanjung, dan sempat menjabat wakil Sekjen DPP kepengurusan Airlangga dan saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Golkar Sumsel.
Andi yang dikenal orang dekat politisi senior Golkar Kahar Muzakir ini, tak menampik jika dirinya akan maju sebagai salah satu kandidat ketua DPD Golkar Sumsel kedepan, jika mendapat dukungan dari pengurus DPD Kabupaten/ kota.
"Masalah calon- calon saat ini berkembang ada nama Dodi, Mawardi, maupun Ridho. Dimana, siapapun kader Golkar punya kewajiban dan hak yang sama untuk membesarkan partai, yang penting syarat cukup," kata Andie, Senin (17/2/2020).
Dijelaskan Andie, syarat untuk maju sebagai bakal calon ketua, haruslah memiliki minimal dukungan 30 persen suara yang ada (23 suara), pernah jadi pengurus setingkat, ataupun pengurus sayap partai.
"Kalau memang diberi kepercayaan, kita siap, sebab dalam rapat sebelumnya yang dipimpin ketua Golkar Sumsel (Alex Noerdin), siapapun boleh maju dan harus lebih baik dari beliau. Dimana selama kepemimpinan beliau (Alex) ada kemajuan partai Golkar, tanpa dipungkiri pasti ada kekurangan. Yang pasti kalau kawan- kawan ngasih dukungan kita akan maju," tegasnya.
Anggota komisi III DPRD Sumsel ini mengaku, tidak mempermasalahkan jika harus bertarung dengan tokoh- tokoh senior Golkar selama ini, meskipun ada anggapan sejumlah pihak ia adalah orang baru di Golkar. Sebab, ia ingin membesarkan partai Golkar Sumsel kedepan dari yang sudah ada.
"Insya Allah siap bertarung, jika didukung. Kita siap membesarkan dan akan menyampaikan visi misi saat Musda nanti, karena Golkar ini partai besar, memiliki pengalaman dan ada mekanisme yang dilakukan," tuturnya.
Ditambahkan Andie, ia juga optimis jika nantinya mendekati Musda akan mendapat dukungan suara, mengingat dalam politik, lobi- lobian akan dilakukan hingga detik terakhir.
"Insya Allah dapat, kalau ada kandidat klaim sudah dapat dukungan, itu hal biasa, namun konstilasi politik bisa berubah dan kita tunģu saja," tuturnya.
Disinggung dirinya mendapat dukungan di Musda nanti oleh Kahar Muzakir, Andie menilai hal itu wajar, karena ia selama ini telah berjuang untuk beliau di Pileg sebagi tim sukses, hingga pernah menjabat tenaga ahli (TA) Kahar Muzakir selaku anggota DPR RI pada 2014-2019 silam.
"Beliau itu (Kahar) saya anggap sebagai orang tua, karena selama ini saya ikut beliau dan pernah jadi TA beliau, dan selama ini izin dulu. Siapapun yang ngadep beliau akan direstui," tukasnya.
Terpisah Sekretaris DPD Golkar Sumsel Herpanto mengungkapkan, jika sudah ada jadwal akan digelarnya Musda Golkar Sumsel yang direncanakan dilaksanakan pada 29 Februari hingga 1 Maret mendatang di salah satu hotel di kota Palembang, dengan agenda utama pemilihan ketua DPD Golkar Sumsel periode 2020-2025.
"Hasil rapat pengurus Golkar Sumsel seperti itu, dan diusulkan ke DPP. Tapi kita belum tahu nanti apakah pelaksanaannya sama sesuai usulan, karena kita nunggu perintah DPP," pungkas Herpanto. (Sumber tribunnews.com)
Komentar