LAJU SUMSEL, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumsel kian masif mengendalikan laju inflasi di daerahnya.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemprov Sumsel yakni dengan memberikan subsidi terhadap harga bahan pangan seperti beras.
"Sumsel ini swasembada beras. Jadi, tidak ada alasan harga beras di Sumsel ini mahal," kata Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya, ketika memulai operasi pasar di Pasar Lemabang Palembang, Minggu (2/10).
Apalagi, lanjutnya, Sumsel merupakan salah satu daerah penghasil beras di Indonesia.
"Produksi beras di Sumsel ini lebih banyak dari kebutuhan masyarakat Sumsel. Sebab itulah, kita berikan subsidi terhadap harga beras ini untuk masyarakat. Ini upaya kita membantu masyarakat yang terdampak inflasi akibat naiknya harga BBM," tuturnya.
Menurutnya, operasi pasar tersebut akan digelar secara merata di 30 pasar tradisional.
"Kita berikan subsidi hingga Rp6 ribu per kg. Jadi masyarakat bisa mendapatkan beras hanya dengan harga Rp5 ribu perkilonya," terangnya.
Dia menyebut, selain untuk membantu masyarakat, upaya itu juga dilakukan meredakan keresahan masyarakat karena melonjaknya harga pangan.
"Kita harapkan dengan upaya semacam ini berdampak baik bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dapat meningkat," ujarnya.
Dia pun mengingatkan, agar operasi pasar tersebut dapat dilakukan tepat sasaran.
"Ini diutamakan untuk masyarakat yang menengah ke bawah. Jadi untuk masyarakat yang ekonominya berkecukupan jangan ambil kesempatan," paparnya.
Dia berharap, langkah itu dapat diteruskan pemkot maupun pemkab yang ada di Sumsel.
"Pemkot dan Pemkab juga harus melakukan langkah semacam ini. Pengendalian inflasi ini merupakan tugas bersama," bebernya.
Selain operasi pasar, Wagub Mawardi juga meninjau langsung harga sejumlah komoditi.
Kesempatan itu juga dimanfaatkannya untuk mensosialisasikan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
Dimana dia berharap, GSMP tersebut dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk memproduksi pangan.
"Saat ini masyarakat terbiasa untuk membeli pangan. Nah, saat ini kita ingin ubah pola pikir itu. Bagaimana caranya agar untuk kebutuhan pangan, masyarakat memproduksinya sendiri dengan GSMP ini. Jadi kebutuhan pangan itu dipenuhi degan memproduksinya sendiri," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan, operasi pasar tersebut merupakan kerjasama dengan Perum Bulog Wilayah Sumsel.
"Operasi pasar ini akan dilakukan di 30 pasar tradisional. Ada 150 ton beras yang akan kita siapkan hasil kerjasama dengan Perum Bulog," katanya.
Dimana, lanjutnya, dalam operasi pasar tersebut masyarakat hanya membayar Rp5 ribu untuk satu Kg beras.
"Untuk pasar ini, kita siapkan 500 karung beras atau sebanyak 5 ton beras yang akan dijual. Ini bagian dari komitmen kita dalam pengendalian inflasi," pungkasnya.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Erwin Soeriadimadja, Kepala Kanwil Perbendaharaan Sumsel Lydia K Chirstyana, Kepala Perum Bulog Eko Hari Kuncahyo, Kepala BBPOM Zulkifli, Kepala BPS Sumsel Zulkipli, Direktur Operasional Pemuda Pasar Palembang Jaya Seri Banun.****
Komentar