LAJU SUMSEL, PALEMBANG - Gubernur Sumsel H Herman Deru menekankan agar Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumsel menjadi jembatan bagi kepentingan antara para nelayan dan sejumlah pihak.
Hal itu diutarakannya ketika hadir dalam pelantikan pengurus HNSI Sumsel di Auditorium Bina Praja Setda Provinsi Sumsel, Rabu (21/9).
Menurutnya, saat ini ada berbagai persoalan yang tengah dihadapi nelayan di Sumsel. Salah satunya soal ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Saya minta pengurus HNSI yang baru saja dilantik ini update terhadap keluhan dan persoalan nelayan. Termasuk juga persoalan BBM yang tengah dihadapi saat ini. HNSI harus jadi jembatan sehingga nelayan ini dalam mengatasi persoalan tersebut," kata Herman Deru.
Dia menegaskan, HNSI harus mencari cara dan terobosan agar setiap persoalan yang dihadapi nelayan dapat terselesaikan.
"Misal masalah BBM. Kita harus cari tahu sistemnya seperti apa. Cara pengisiannya bagaimana. Karena menurut informasi, BBM yang digunakan nelayan saat ini sudah melalui tangan ke empat dan tentu itu harganya jauh lebih mahal," paparnya.
Sebab itu, lanjutnya, HNSI harus berkoordinasi dengan PT Pertamina sebagai perusahaan minyak negara.
"HNSI harus menjembatani antara nelayan dan pertamina. Bila perlu, HNSI buat sendiri stasiun BBM untuk melayani para nelayan tersebut, sehingga nelayan bisa mendapatkan harga BBM yang sesuai," terangnya.
Menurutnya, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk para nelayan memang harus dilakukan secara kolaborasi.
"Penghasilan profesi nelayan ini sangat rentan. Karena memang dipengaruhi beberapa faktor mulai cuaca, tansportasi dan lainnya. Sebab itu, kita harapkan HNSI dapat memberikan perubahan terhadap kehidupan nelayan ini melalui berbagai upaya, sehingga nelayan ini menjadi profesi terhormat," tuturnya.
Diketahui, Sumsel sendiri merupakan salah satu daerah di tanah air yang memiliki potensi perikanan dan kelautan. Dimana, Sumsel memiliki perairan laut seluas 8.035,11 km² dan luas perairan umum daratan mencapai 2.505.000 Ha.
Berdasarkan data yang dihimpun, produksi perikanan tangkap dan budidaya di Sumsel pada tahun 2021 mencapai 427.901,8 ton.
Produksi itu, disebut-sebut merupakan produksi terbesar dibanding provinsi lain di pulau Sumatera.
Di sisi lain, pelantikan pengurus HNSI Sumsel dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP HNSI Mayjen TNI (Purn) H Yusuf Soliehin.
Hadir pula dalam pelantikan tersebut, Sekjen DPP HNSI Lidya Assegaf, Ketua DPD HNSI Ponco Darmono dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel.*
Komentar