LAJU SUMSEL, PALEMBANG - Program satu desa satu rumah tahfidz yang digagas Gubernur Sumsel H. Herman Deru semakin pesat karena terus mendapat dukungan berbagai pihak.
Terbaru, satu rumah tahfidz kembali hadir di Kecamatan Bukit Baru, Kota Palembang. Kehadiran rumah tahfidz Amanah tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru, di Komplek Perumahan Le Grand 3, Jumat (26/8) siang. Peresmian ini dilakukan berbarengan dengan peresmian Yayasan Al-Qahhar Amanah Barokah yang ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Dalam sambutannya Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan bahwa suatu niat baik seperti pendirian rumah tahfidz yang dilakukan Yayasan Al-Qahhar Amanah Barokah ini akan mudah mendapat dukungan semua pihak bahkan diridhoi Allah SWT.
"Padahal agenda Saya padat sekali hari ini. Harus ke OKU Timur mendampingi Wamentan dan ketika pulang Saya sudah pasrah dan berpikir akan telat datang, tapi berkat Ridho Allah SWT akhirnya malah bisa hadir lebih cepat dan bisa meresmikan ini," jelasnya.
Iapun mengapresiasi Yayasan Al Qahhar Amanah Barokah pimpinan Hj.Yusni Widawati yang dengan anggaran sendiri menghadirkan rumah tahfidz di Sumsel.
Menurutnya keberadaan rumah tahfidz sangat penting dan strategis mempersiapkan generasi Z.
"Sedikit kilas balik sebelum Saya jadi Gubernur, ketemu Ustad Yayan pendiri Rumah Tanfidz Kiai Marogan. Dari beliau juga Saya melihat rumah tahfidz ini adalah langkah strategis menyiapkan generasi Z apalagi sekarang kita lihat kehidupan semakin individualis," jelasnya.
Oleh karena itu pasca menjabat Gubernur Oktober 2018 silam, Iapun menggencarkan program satu desa satu rumah tahfidz di Sumsel. Hingga saat ini diakuinya tak kurang sudah ada 4.000 rumah tahfidz tersebar di Sumsel.
"Sayangnya masih banyak pemahaman yang belum benar tentang rumah tahfidz ini. Orang masih beranggapan rumah tahfidz itu harus ada rumah dulu, bangunan dulu. Padahal yang penting justru kegiatan belajar mengajar Al Quran-nya seperti di rumah tahfidz Amanah ini" jelas Herman Deru.
Selain melahirkan bisa baca tulis Alquran dan menjadi generasi berakhlak mulia, Iapun berharap adanya rumah-rumah tahfidz ini dapat menjadi filter dari dampak perkembangan IT yang semakin subur di kalangan generasi muda saat ini.
"Harus kita akui saat ini, anak-anak sudah begitu sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Kadang dipanggil orang tua susah sekali karena keasyikan main ponsel. Kita khawatir kepedulian pada agama juga surut. Nah dengan adanya rumah tahfidz ini selain bisa belajar membaca Alquran mereka juga bisa belajar di majelis-majelis ilmu untuk anak-anak dan para santri," tambahnya.
Kesempatan itupun tak disia-siakan oleh Gubernur Herman Deru untuk menyalurkan bantuan pada Rumah Tahfidz yang telah memiliki 33 santri/santriwati tersebut.
Sementara itu Ketua Yayasan Al-Qahhar Amanah Barokah Hj. Yusni Widawati mengatakan tujuan utamanya mendirikan rumah tahfidz Amanah ini sebagai sarana menyediakan tempat belajar membaca, menghapal Alquran bagi masyarakat sekitar khusus perumahan Le Grand 3.
"Harapannya ini menjadi tempat belajar anak-anak usia dini membaca dan menghapal Alquran dengan baik dan benar menurut kaidah ilmu tauhid," jelas Yusni.
Selain itu juga bertujuan membangun Kampung Alquran serta mencetak hafidz dan hafidzah usia dini.
"Walaupun penuh perjuangan yang berliku Alhamdulillah Rumah Tahfidz ini bisa kami bangun dibantu donatur-donatur yang baik," tutupnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten I Pemprov Sumsel Bidang Pemerintahan dan Kesra, Edward Chandra, Pendiri Rumah Tahfidz Kiai Marogan Ustd, Mgs Ahmad Fauzan Yayan dan sejumlah Kepala OPD lainnya.***
Komentar