LAJU SUMSEL, PALEMBANG - Aroma khas rempah menjadi daya bagi para pecinta rempah terutama di Eropa dan Asia. Indonesia dijuluki sebagai "Mother of Spices “ (Ibu Rempah) karena keunggulan geografisnya, sehingga masih banyak negara lain yang "berburu" karena produk rempahnya.
Indonesia kaya dengan keanekaragaman rempah-rempah. Beberapa komoditas rempah yang di pasar internasional adalah lada, pala, vanila, kayu manis, cengkeh, kapulaga dan jahe.
Untuk itu, dalam rangka mengangkat kembali sejarah rempah, serta mengembangkan kebudayaan warisan leluhur di Provinsi Sumsel. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah sukses dua tahun berturut menggelar event “Festival Rempah Sumsel”.
Dengan mengusung tema “Rempah Sumsel Harta Karun di Bumi Sriwijaya” Festival rempah kali ini ramai dipadati pengunjung dari berbagai kalangan masyarakat.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran manusia akan kesehatan dan peran penting kesehatan berbasis tanaman, konsumsi makanan dan minuman berbasis rempah-rempah saat ini mulai muncul dan menjadi hidangan dalam wisata kuliner.
“Potensi yang dimiliki rempah-rempah Provinsi Sumsel bisa dikembangkan lagi berdasarkan riset yang dilakukan. Ditengah momentum pandemi covid-19, komoditi yang tetap unggul dan yang tetap diperlukan oleh masyarakat adalah pangan termasuk rempah-rempah, sehingga festival ini merupakan peluang bagi UMKM termasuk bidang pertanian untuk eksis di usaha dengan memanfaatkan digitalisasi,” katanya saat menutup dengan resmi Festival Rempah Sumsel tahun 2021, di Museum Tekstil (5/12) Minggu Sore.
Mawardi berharap, warisan budaya sejarah yang luar biasa di Provinsi Sumsel ini, harus terus dikembangkan.
“Adopsi inovasi teknologi dalam UMKM akan mendorong pencapaian produktivitas optimal dan meningkatkan pendapatan sehingga dapat memberikan sumbangan dalam memperkuat ekonomi rumah tangga, juga mendukung ketahanan pangan yang tangguh salah satunya dengan memanfaatkan tanaman obat obatan dan rempah - rempah sebagai minuman dan obat–obatan tradisional yang dikemas secara modern,” tambahnya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel, Febrita Lustia Herman Deru mengatakan, Menyikapi sambutan Bapak Gubernur pada saat acara pembukaan, marilah mulai sekarang kita melestarikan berbagai macam tanaman rempah yang merupakan kekayaan alam Sumatera Selatan, dengan memelihara dan mengembangbiakkan macam-macam tanaman rempah, khususnya budidaya di setiap halaman pekarangan rumah.
“Program ini diharapkan juga akan membantu suksesnya Program Pemerintah Provinsi Sumsel yaitu Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Harapan saya, kepada PKK Kabupaten/Kota Daerah membina UP2K di daerah masing-masing, agar kualitas produk makanan, minuman dapat lebih dipasarkan secara luas, namun dengan tetap mempertahankan kualitas serta penampilan,” katanya.
Khusus untuk penampilan produk, lanjut Feby "kemasan" di Waroeng PehKaka ini juga telah tersedia "Rumah Kemasan" yang merupakan Kerjasama dengan Dinas perindustrian Provinsi Sumatera Selatan, yang akan siap membantu dan memberikan konsultasi GRATIS kepada setiap pelaku usaha baik UP2K maupun UMKM.
“Sehubungan dengan penutupan Festival Rempah ini, Saya sampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para peserta, yang telah dengan sungguh-sungguh mengikuti seluruh acara. Juga kepada panitia penyelenggara yang telah dengan rasa menyelenggarakan acara ini, saya sampaikan tanggung jawab penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini pula diumumkan Pemenang lomba stand rempah tahun 2021 Juara I diraih oleh Muara Enim, Juara II Banyuasin, Juara III Musi Banyuasin, Kemudian IV Ogan Ilir, lalu juara V kabupaten Oku Selatan.
(ril/hum)
Komentar