LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWNPKT) XV Tahun 2021 resmi dimulai. Provinsi Sumsel Sendiri khususnya kota Palembang saat ini ditetapkan menjadi tuan rumah perkemahan yang diikuti oleh ribuan anggota Gerakan Pramuka dari berbagai perguruan tinggi keagamaan di Indonesia tersebut.
Opening Ceremony PWNPKT XV yang diprakarsai oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fattah Palembang itu digelar di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC) dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya bersama Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
Wakil Gubernur Mawardi Yahya mengatakan, ditunjuknya Sumsel menjadi tempat pelaksanaan PWNPKT XV ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
“Apalagi, kegiatan ini dihadiri oleh pramuka dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tentu kita sangat menyambut baik kegiatan semacam ini,” kata Mawardi di sela sambutannya pada pembukaan PWNPKT XV, Kamis (11/11).
Terlebih, lanjutnya, kegiatan ini sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi covid-19. Dimana PWNPKT XV ini diketahui awalnya akan digelar pada bulan Agustus 2021 kemarin.
“Ini akan jadi modal untuk mendorong kesuksesan pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara tingkat Nasional (Pertikaranas) Tahun 2022 mendatang yang juga akan diikuti ribuan anggota pramuka. Oleh karena ini, maksimalkan kegiatan ini,” tuturnya.
Bahkan, dia menyebut, Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan datang langsung pada Pertikaranas Tahun 2022 tersebut.
“Penyelenggara harus betul-betul bekerja keras agar kegiatan pramuka ini sukses. Layani secara maksimal rekan-rekan kita yang telah jauh-jauh datang dari luar provinsi,” harapnya.
Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, PWNPKT XV merupakan sarana bagi para anggota pramuka untuk membuktikan kedisiplinan.
“Terlebih saat ini kita masih menghadapi pandemi Covid-19. Disiplin juga harus dilakukan dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini dapat menjadi bukti jika pramuka dapat disiplin dalam semua aspek,” katanya.
Dia menekankan, pelaksanaan PWNPKT XV tersebut harus dilakukan secara ketat agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 yang saat ini telah melandai.
“Jangan sampai kegiatan ini kembali meningkatkan angka penyebaran Covid-19. Pelaksanaan ini harus tertib dan ketat disiplin prokes. Kita tidak boleh teledor,” tegasnya.
Sebab, lanjutnya, hal itu tentu akan mencoreng nama baik Kementerian Agama, Sumsel bahkan Pramuka itu sendiri.
“Jangan sampai keteledoran kita membuat Kementerian Agama, Sumsel dan Pramuka tercoreng. Tunjukkan jika kita ini disiplin,” terangnya.
Diketahui, PWNPKT XV tersebut sedikitnya diikuti oelah 1176 peserta. Hanya saja, tidak semua peserta hadir lantaran kegiatan tersebut harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Di sis lain, Yaqut menyebut, kiprah gerakan kepanduan di Indonesia sudah mengakar sejak masa perjuangan kemerdekaan. Mulai 1961, Presiden Soekarno menyatukan gerakan-gerakan kepanduan itu dalam Perkumpulan Gerakan Pramuka. Dimana gerakan pramuka sendiri sebagai langkah untuk membina kedisiplinan generasi muda.
“Pramuka ini sudah mengakar di masyarakat kita. Melalui pramuka ini kita membentuk prilaku disiplin generasi muda. Pramuka ini membawa tanggung jawab besar bagi kemajuan bangsa,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Penasehat DWP Kemenag RI Hj Eny Yaqut Cholil, Sekjen Kemenag RI H Nizar, Sekjen Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Mayjen TNI (Purn) Bachtiar, Dirjen Pendidikan Islam H M Ali Ramdani, Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Dr Suyitno, Forkopimda Sumsel dan sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagaam Islam Negeri di Indonesia.
(ril/hum)
Komentar