LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Pemprov Sumsel optimis keberadaan Jalan Tol Indralaya - Muara Enim dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat secara luas. Hal itu disampaikan Plh Sekda Sumsel saat hadir secara virtual dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya - Muara Enim yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden RI, Kamis (15/07).
Karena itu pula Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berkomitmen memaksimalkan pemanfaatan pembangunan Jalan Tol Indralaya - Muara Enim bagi kesejahteraan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.
Jalan Tol Indralaya - Muara Enim sepanjang 119 Km merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan.
"Tujuan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) adalah untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas logistik dan distribusi di pulau Sumatera, meningkatkan koneksi dengan pulau Jawa. Yang pada akhirnya menggiring peningkatan perekonomian di Pulau Sumatera," jelas Najib.
Jalan Tol Indralaya- Muara Enim yang menghubungkan Koridor Medan - Bengkulu dengan total sepanjang 890 KM.
Ruas tersebut terbagi menjadi dua seksi, antara lain seksi I Simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 65 KM dan Seksi II Prabumulih-Muara Enim sepanjang 54 KM.
"Diharapkan dengan adanya Jalan Tol Indralaya - Muara Enim dapat mempersingkat waktu tempuh Palembang - Muara Enim yang dimana semua 4 jam menjadi 1,5 - 2 jam," tuturnya.
Saat ini progres fisik pembangunan Tol Simpang Indralaya - Prabumulih sudah mengalami pengerjaan sebesar 26 persen dan ditargetkan beroperasional pada Juli 2022, sedangkan Prabumulih - Muara Enim lahan bebas sudah mencapai 20 persen dan lahan yang dapat dikerjakan 13 KM dengan progres fisik 8,18 persen dan target operasional pada awal tahun 2023.
Sementara itu, Walikota Prabumulih Ridho Yahya yang turut hadir secara virtual pada rapat tersebut mengatakan pembuatan rest area pada ruas jalan Tol Prabumulih - Muara Enim diharapkan tidak berdampak buruk bagi pedagang kecil yang sebelumnya berjualan di sekitar jalan menuju Prabumulih ke Muara Enim.
Editor: Karni
Komentar