oleh

Herman Deru Optimistis Banyak Kain Sumsel Menembus Pasar Nasional 

-Sumsel Maju, dibaca 564 x

LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara tegas mengatakan bahwa keindahan kain tradisional khas Sumsel tak kalah bersaing dengan kain dari daerah lainnya di Indonesia. Karena itu, Ia yakin jika kain-kain khas Sumsel ini akan semakin banyak yang dapat menembus pasar nasional hingga internasional. 

Hal itu dikatakannya usai menghadiri
Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Rakerda Deskranasda) dan Rapat Koordinasi Tim Penggerak PKK (Rakon TP PKK) tahun 2021, sekaligus menyaksikan penampilan kain-kain lokal seperti kain sulam angkinan dan kain kawai kanduk yang dipamerkan dalam bentuk fashion show oleh puluhan Kab/Kota se Sumsel di Hotel Aryaduta, Kamis (4/3/2021). 
 
"Saya ucapkan terima kasih atas karya- karya yang ditampilkan pada hari ini. Tadi kita lihat ada produk kain tenun yang beraneka ragam, dan ini benar-benar luar biasa," kata HD. 
 
Menurutnya, dari sekian banyak kain-kain indah yang ditampilkan tentu ada yang belum begitu populer di kalangan masyarakat. Padahal produk yang dihasilkan sangat luar biasa. Karena itu menurutnya keistimewaan kain khas Sumsel ini harus lebih gencar dipromosikan. 
 
Melalui Rakerda Dekranasda dan Rakon TP PKK ini HD juga berharap semua daerah dapat menyamakan persepsi. Sehingga tiap daerah dapat menghasilkan produk-produk baru yang semakin mewarnai kekayaan kain tradisional di Sumsel. 
 
"Kita harus bersatu, buatlah satu keanekaragaman produk di daerahnya masing-masing yang dapat diunggulkan. Apapun itu. Sepatutnya Pemprov akan mendorong pengembangannya," kata HD. 
 
Dalam kesempatan tersebut HD juga mengatakan agar Deskranasda terus meningkatkan peran mensosialisasikan produk-produk khas Sumsel. Sehingga dapat menarik perhatian para pembeli yang akan datang ke Sumsel. 
 
"Kalau kita berhasil membuat suatu produk unggulan ini tentu akan memancing orang datang. Deskranasda Sumsel sudah menunjukkan karyanya dengan membuka Kriya Sriwijaya sebagai display. Ini harus dimanfaatkan dengan maksimal,"katanya. 
 
Menurutnya untuk mengenalkan produk daerah, masyarakat bisa memulai dari diri sendiri. Dengan rajin mengenakannya dengan percaya diri maka produk itu dapat dikenal semua orang sehingga menarik minat orang untuk datang dan membeli. 
 
"Makanya kita harus bangga dengan produk daerah kita sendiri. Bukan sebaliknya bangga dengan produk luar," jelasnya.
 
Dalam Rakerda Dekranasda dan Rakon TP PKK, HD juga minta di dalam struktural organisasi tidak hanya secara formal tapi juga ada Tenaga Ahli (TA) seperti bidang ekonomi, administrasi dan produksi. Selain itu, HD ingin para Ibu-ibu berperan aktif untuk memberikan ilmu pengetahuan dan edukasi kepada para UMKM dan IKM terkait tentang perbankan yaitu permodalan seperti KUR. 
 
Sementara itu dalam sambutan Ketua Dekranasda Provinsi Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru menyampaikan dalam Rakon TP PKK dan Rakerda Deskranasa dan bersama Kabupaten/Kota bertujuan untuk menyamakan persepsi dan mensinergikan program dalam membangkitkan semangat perajin serta meningkatkan kreatifitas dan daya saing produk kerajinan untuk mewujdkan kesejahteraan. 
 
"Jadi kami akan menyamakan persepsi terkait program-program apa saja yang dilakukan oleh Provinsi maupun Kabupaten/ kota. Jadi meski di pandemi ini kami akan terus membangkitkan lagi UMKM yang ada di Sumsel," katanya. 
 
Sebagai mitra pemerintah, lanjut Feby PKK dan Deskranasda membantu, mendukung laju pertumbuhan ekonomi dengan mengadakan kegiatan baik itu di Provinsi maupun kabupaten/kota dengan membina dan mengembangkan produk kerajinan yang bernilai budaya dan ekonomi dengan ciri khas potensi masing-masing daerah. 
 
"Untuk UMKM kita angkat angkinan, jumputan, kawai kanduk. Sementara ini kita mengangkat angkinan yang mana saat ini sudah agak punah. Jadi angkinan itu bukan hanya untuk sarung bantal, ataupun baju pengantin tapi lebih dari itu. Kita juga akan mensosialisasikan kepada UMKM dan IKM soal permodalan yang sudah disiapkan oleh Pemerintah.
 
Termasuk juga kuliner kita terus mengendose makanan yang ada," tutup Feby.
 
(red)
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments