oleh

Covid 19 Belum Tuntas, Cacar Monyet Melanda Indonesia

-Opini, dibaca 371 x

Oleh:

Yeni Arsika Wati, Meri Siska Arisandi, Jhon Wesly Sitanggang 

Editor : Fitriawati
 
 
Di awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan adanya pandemi Covid-19. Belakangan ini muncul lagi ancaman penyakit baru yang cukup menggemparkan dan menjadi perhatian internasional (PHEIC) yaitu cacar monyet. Namun bersamaan dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam menyikapi penyakit tersebut sebab karakter virus cacar monyet tidak seganas dan penularannya jauh lebih sulit dibandingkan dengan Covid-19. Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox, virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi. Penularan penyakit ini melalui kontak erat.
 
Dari data yang didapatkan hingga 7 Agustus 2022, terdapat 27.814 kasus monkeypox yang dikonfirmasi laboratorium terdapat 11 kematian dari 89 negara yang terserang di seluruh dunia. Sebagian besar dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang melaporkan jumlah kumulatif kasus tertinggi. Di Indonesia kasus pertama yang terkonfirmasi terkena infeksi monkeypox atau cacar monyet yaitu seorang pasien dengan riwayat selesai melakukan perjalanan ke luar negeri. Berdasarkan penelusuran pasien mulai mengalami gejala awal pada tanggal 11 Agustus 2022 dan masuk kesalah satu rumah sakit milik pemerintah pada tanggal 18 Agustus dan hasil test PCR pasien terkonfirmasi positif pada tanggal 19 Agustus. Hasil pemeriksaan menggambarkan bahwa kondisi pasien tidak mengalami sakit yang berat dan cukup dilakukan isolasi mandiri. 
 
Gejala dan Tanda Cacar Monyet (Monkeypox)
 
 
Gejala cacar monyet (Monkeyp ox) memiliki kemiripan dengan cacar air, gejala yang dimulai dengan adanya demam, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), sakit punggung, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan dan lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pasa seluruh tubuh). Perbedaan utama yang terlihat yaitu cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak menyebabkan pembengkakan. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari (Kemenkes RI 2019)
 
Pencegahan Cacar Monyet (Monkeypox)
 
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), meningkatkan protokol kesehatan dengan cara (menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan pakai sabun, dan memakai masker), hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah dimana cacar monyet terjadi), hindari kontak dengan penderita cacar monyet, pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi, lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi, mengolah daging dengan benar dan pastikan sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 
Menurut World Health Organitation (WHO) terdapat beberapa jenis vaksin yang dapat digunakan sebagai pencegah cacar yang sudah memberikan perlindungan tertentu terhadap monkeypox. Sebuah vaksin baru yang sudah dikembangkan untuk penyakit monkeypox ini berupa IMVAMUNE, IMVANEX, atau JYNOSNEOS) yang pada tahun 2019 telah disetujui dan dapat digunakan sebagai pencegah terjadinya monkeypox walaupun belum tersedia secara umum.
 
Kemudian menurut Center for Disiase Control and Prevention (CDC) telah ada dua vaksin dan dilisensikan untuk cacar yaitu JYNNEOS (hidup, di-tenuated, replikasi virus vaccinia yang tidak kompeten, dua dosis subkutan 28 hari terpisah) aman diberikan kepada orang dengan kondisi imunokompromi, dan dapat dianggap aman pada wanita hamil (model hewan, termasuk tikus dan kelinci, tidak menunjukkan bukti bahaya pada janin yang sedang berkembang). JYNNEOS memiliki kontraindikasi yang lebih sedikit, tidak memiliki risiko inokulasi dan auto-inokulasi yang tidak disengaja, dan administrasi yang lebih nyaman. Sedangkan vaksin jenis ACAM2000 (hidup, replikasi virus vaccinia yang kompeten, pemberian satu kali secara perkutan melalui skarifikasi). Memiliki risiko untuk efek samping yang serius (seperti vaksinasi progresif dan eksim vaccinatum; myopericarditis dan ensefalitis pasca-vaksin juga terjadi tetapi mekanisme yang mendasari masih belum diketahui). Vaksin cacar ini diperkirakan sekitar 85% efektif melawan infeksi monkeypox, kedua vaksin ini secara substansial berbeda. 
 
Penanganan Cacar Monyet (Monkeypox)
 
 
Saat ini untuk pengobatan yang spesifik untuk penderita cacar monyet masih terbatas, pengobatan yang dilakukan lebih bersifat simptomatis dan suportif. Pada penderita cacar monyet disarankan untuk cukup minum air putih, makan dengan baik, dan istirahat yang cukup. Serta pada penderita yang mengisolasi diri harus menjaga kesehatan mentalnya dengan melakukan hal-hal yang dianggap santai dan menyenangkan, tetap terhubung dengan orang yang dicintai, menggunakan teknologi, berolahraga jika mereka merasa cukup sehat dan meminta dukungan kesehatan mental dari fasilitas pelayanan kesehatan setempat. 
 
Orang dengan monkeypox harus menghindari menggaruk kulit mereka dan merawat ruam mereka dengan membersihkan tangan mereka sebelum dan sesudah menyentuh lesi dan menjaga kulit tetap kering dan terbuka (kecuali jika mereka mau tidak mau berada di ruangan dengan orang lain, dalam hal ini mereka harus menutupinya dengan pakaian atau perban sampai mereka dapat mengisolasi lagi). Ruam dapat dijaga kebersihannya dengan air steril atau antiseptik.
 
Penting bagi kita untuk mengenali karakter dari infeksi virus monkeypox agar kita tetap waspada dan mencegah penularan. Apabila sudah tertular perlu diketahui langkah-langkah dalam penangannya secara cepat agar kondisi tubuh tidak semakin lemah, melakukan pemeriksaan serta pengobatan ke fasilitas pelayanan kesehatan supaya penyakit dapat ditangani atau diobati segera. Kewaspadaan individu terhadap perilaku hidup bersih dan sehat serta tidak berkontak dengan penderita, hewan ataupun bahan-bahan yang pernah bersentuhan dengan penderita cacar monyet ini. 
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments