oleh

Panca-Ardani Tawarkan Program Tanaman Sela, Solusi Disaat Harga Komoditi Utama Turun

LAJU SUMSEL, INDRALAYA -- Tanaman sela merupakan solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sebagai solusi disaat harga komoditi utama pertanian seperti karet, sawit dan padi yang turun. Program pertanian tersebut ditawarkan Paslon No 1 Panca-Ardani saat berkampanye di Desa Arisan Jaya, Talang Pangeran Ilir dan Ulu, Kecamatan Pemulutan Barat, Selasa (20/10). 

Tanaman sela adalah menanam tanaman lain di sela-sela tanaman pokok seperti padi, karet ataupun sawit. Untuk budi daya tanaman sela seperti jeruk, palawija,sayur mayur, cabai, jagung kacang tanah dan sebagainya. 
 
Seperti yang dikatakan Warga Dusun 2 Desa Arisan Jaya Kecamatan Pemulutan Barat bernama Wahilah (65). Ibu yang memiliki 6 orang anak dan 6 orang cucu tersebut mengatakan, saat ini banyak lahan sawah sudah berubah fungsi menjadi lahan perkebunan cabai.
 
Dijelaskannya, untuk menanam cabai dengan luas tanah 1Ha harus mengeluarkan modal Rp 20juta. Uang tersebut digunakan untuk membeli bibit, pupuk, dan racun. 
 
Jika hasil pertanian bagus bisa menghasilkan 5 ton dengan nilai Rp 50-100 juta per tahun, sementara jika menanam padi dengan modal yang sama, hasil panen setahun hanya mencapai Rp 25-30juta per tahun. 
 
"Jadi sekarang warga banyak menyulap lahannya menjadi perkebunan cabai. Saat ini harga cabai dikebun Rp 20 ribu/kg, sementara di pasaran Rp 30 ribu/kg, kalau harga cabai di kebun Rp 50 ribu/kg harga di pasaran bisa Rp 80-100 ribu/kg. Kami pilih Panca-Ardani sebagai bupati, mereka memiliki inovasi dan program bagus untuk mensejahterakan masyarakat. Nanti Kami minta bantuan bibit, pupuk, racun dan peralatan pertanian, bahkan bantuan akomodasi untuk menjual cabai agar harganya tinggi," ujarnya.
 
Sedangkan Rohman (45), warga desa Talang Pangeran Ulu Kecamatan Pemulutan Barat mengatakan, dirinya beralih menanam cabai sejak 5 tahun silam.
 
"Saya punya 1/2 Ha tanah, dulu tanam padi sekarang tanam cabai, soalnya lebih untung. Modal Rp10 juta bisa dapat hasil Rp 30 juta setahun, karena menanam cabai ataupun padi hanya bisa dilakukan pada bulan Mei-November. Sementara pada Desember-April sudah masuk musim banjir, jadi tidak bisa bercocok tanam. Kalau kendala biasanya tanaman terkena hama, banyak ulet kepi, saat ini banjir jelek hasilnya jadi busuk. Kita juga ingin bantuan kepada Pak Panca saat jadi bupati, bagaimana caranya harga komoditi pertanian tidak naik turun, namun cenderung stabil dan bahkan naik agar pendapatan masyarakat meningkat," katanya.
 
Sementara itu, AW Noviadi yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Paslon 1 Panca-Ardani mengatakan, tanaman sela diharapkan bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian, sehingga tak hanya mengandalkan tanaman utama seperti padi, karet dan sawit.
 
"Kalau daerah sini banyak yang bertanam cabai, tentunya tantangan berkebun cabai luar biasa. Karena modalnya besar, saat panen ada kendala hama, saat panen ada kendala harga yang tidak stabil. Ini perlu peranan pemerintah,  jadi kita akan tawarkan solusi untuk meningkatkan pendapatan guna meningkatkan harkat martabat masyarakat di desa ini," jelas suami Anggita Moran ini. 
 
Sedangkan Calon Bupati OI Panca Wijaya Akbar menuturkan banyaknya petani cabai di daerah ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian sayur mayur khususnya cabai.
 
"Tentunya akan kita bantu akomodasi agar memudahkan untuk penjualan cabai ke Pasar Jakabaring dengan harga yang lebih tinggi," jelasnya.
 
(red/hen)
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments