oleh

Gubernur Herman Deru Baca Puisi di Depan Para Seniman

-Opini, dibaca 1087 x

LAJU SUMSEL, PALEMBANG -- Sebagai dukungannya terhadap perkembangan seni puisi, Gubernur Sumsel hadir dan membuka langsung kegiatan karya sastra baca puisi, musikal puisi, dan drama monolog dalam rangka memperingati hari puisi Indonesia 2020 yang diprakarsai oleh Sanggar Seni dan Budaya Teather Alam di Museum Pejuang AK Gani Palembang, Minggu (9/8).

Bahkan kesempatan itu juga dimanfaatkan HD untuk unjuk kebolehan membacakan puisi.
 
Puisi yang diketahui karya Chairil Anwar dangan judul Do'a yang dibacakan orang nomor satu di Sumsel itu sontak membuat para tamu undangan, anggota Sanggar Seni dan Budaya Teather Alam, serta para seniman terenyuh.
 
"Saya sengaja membacakan puisi ini sebagai penyemangat agar seniman puisi ini terus berkarya. Sebab puisi bukan hanya untuk kalangan tertentu, namun dapat dikonsumsi siapa saja," kata HD.
 
Puisi berjudul Do'a yang dibacakan HD memang memiliki makna yang sangat dalam. Dimana puisi tersebut memiliki pesan agar kita harus tetap mengingat Tuhan dalam setiap keadaan. Ketika dalam kesusahan, kita berdoa kepada Tuhan karena Tuhan itu Maha Penolong dan Maha Pengampun.
 
"Buatlah karya yang memberikan semangat, termasuk ketika pandemi covid-19 saat ini," tuturnya.
 
Sementara itu, aksi Gubernur Sumsel Herman Deru dalam membacakan puisi membuat Ketua panitia yang juga Pimpinan Sanggar Seni dan Budaya Teather Alam Palembang, Edwin Fast berdecak kagum. Bahkan, Edwin mengatakan, ekspresi Herman Deru dalam membacakan puisi layaknya seorang penyair.
 
“Beliau (Herman Deru), jika dari pembawaan dan vokalnya seperti penyair. Beliau pun sudah lama sejak SMA sudah terbiasa membaca puisi),” katanya.
 
Tidak hanya itu, di tahun 2016 lalu, Herman Deru juga sempat membacakan puisi di acara serupa yang digelar Sanggar Seni dan Budaya Teather Alam.
 
"Saat itu beliau belum menjadi gubernur, Alhamdulillah datang kali ini sudah menjadi pemimpin kita. Dan yang kita salut, ekspresi serta penghayatan dalam membacakan puisi tidak berubah," pungkasnya. (red)
 
Editor: Karni
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments