Penerapan Literasi Membaca Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Anak

 

Seiring dengan perkembangan zaman yang kian pesat ditandai dengan teknologi yang telah menembus segala aspek kehidupan, termasuk pada bidang pendidikan yang membawa berbagai macam pengaruh baik itu positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dibawa oleh teknologi yakni mampu mempermudah segala kegiatan serta kebutuhan manusia baik itu dari segi pekerjaan, bisnis, maupun Pendidikan. Namun dengan semua pengaruh positif dari adanya teknologi tidak luput dari adanya pengaruh negatif, salah satunya adalah munculnya rasa malas, munculnya sifat individualisme, menimbulkan rasa kecanduan, serta dapat mempengaruhi konsentrasi. 

 

Sering kali kita temui anak-anak yang terkena dampak negatif dari adanya teknologi contohnya seperti kecanduan game, Menurut WHO (World Health Organization) adanya teknologi dapat mengakibatkan terganggunya konsentrasi anak  bahkan dikategorikan sebagai gangguan jiwa baru yang disebut gaming disorder. 

 

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat membuat literasi membaca pun kian menurun,  hal ini dapat dilihat dengan masyarakat sudah enggan untuk membeli koran, majalah, buku cerita, dll. Sehingga perkembangan teknologi berdampak pada kemampuan melek huruf dari masyarakat, pada peserta didik yang seharusnya sudah dapat membaca dan menulis seolah terlambat perkembangan nya. Para orang tua yang seharusnya memiliki peran besar dalam hal ini terkadang hanya mengembankan semua tugas kepada guru di sekolah, yang kadang guru disekolah pun tidak mampu menangani semua permasalahan peserta didik karna faktor banyaknya peserta didik yang ada dalam satu kelas.

 

Menganggapi permasalahan ini, kebanyakan sekolah sekarang menerapkan jam literasi. Jam literasi ini diadakan umumnya pada 15 menit sebelum memulai jam pelajaran pertama, pada jam literasi ini peserta didik dibebaskan untuk membaca buku yang mereka sukai diluar buku pelajaran guna memperluas kosa kata pada peserta didik. Dengan adanya penerapan jam literasi selama 15 menit setiap harinya dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak.

 

Penerapan jam literasi ini tidak luput dari peran guru serta pihak sekolah, dalam pelaksanaan jam literasi ini ada saja kendala yang dapat ditemui seperti kurangnya buku untuk dibaca, peserta didik yang terkadang tidak disiplin untuk datang tepat waktu, bemain-main saat jam literasi berlangsung dan banyak lagi permasalahan lainnya. Sehingga guru dan pihak sekolah sekolah dapat mengambil peran sebagai pengawas pada saat jam literasi berlangsung agar jam literasi ini dapat berjalan sesuai dengan keinginan.

 

Selain penerapan jam literasi, sebagai salah satu upaya dalam membantu meningkatkan kemampuan baca pada anak, mahasiswa Universitas Sriwijaya mengadakan kegiatan dengan nama “Ruang Baca dan Bahasa” kegiatan ini dilaksanakan di Desa Payakabung, Sumatera Selatan. Kegiatan ini diisi oleh para relawan yang berasal dari mahasiswa Universitas Sriwijaya yang mana mereka akan melakukan pengabdian masyarakat dengan ikut membantu mengajar anak dari jenjang TK hingga SD kelas 6 membaca, menulis serta berbagai kosa kata dalam Bahasa Inggris dengan metode yang disukai oleh anak-anak. 

 

 

Mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini juga melakukan konser amal yang hasilnya akan digunakan untuk membeli buku-buku yang akan dipergunakan pada saat kegiatan di desa Payakabung berlangsung. Selain mengadakan konser amal, mahasiswa juga menerima sumbangan berupa buku-buku cerita yang digemari oleh anak-anak. Melalui diadakannya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat membantu dalam upaya meningkatkan tingkat melek hurut pada masyarakat serta menanamkan kebiasaan membaca pada anak dari sejak dini. Diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dapat ditingkatkan dengan digalakkannya literasi membaca sebagai sebuah kebiasaan, karna dengan banyak membaca mampu menambah wawasan serta informasi yang berguna dalam semua aspek kehidupan.