oleh

Lindungi Jantung Dengan TEPAT, Sebelum Terlambat

-Opini, dibaca 593 x

Penulis: 

Della Dwi Febriyani, Johana Nur Lovita, Zahidah Mursyidah Azmi, Maulidya Fazalika, Widya Syaputri

Mahasiswa S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya

Editor: Zahidah Mursyidah Azmi
 
 
Sumber: https://www.penting.id/yuk-bergaul-agar-bebasdari-   penyakit-jantung/ 
 
Seputar Penyakit Jantung
 
Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami komplikasi sehingga jantung tidak dapat berfungsi dengan baik. Jenis penyakit jantung pun beragam, ada beberapa jenis namun yang paling sering ditemui ialah penyakit jantung koroner yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah di jantung, penyakit jantung bawaan yang ditemukan sejak bayi, kemudian ada penyakit gagal jantung, infeksi jantung atau yang dikenal endokarditis merupakan infeksi pada lapisan dalam jantung, lalu aritmia atau gangguan irama jantung yang menyebabkan denyut jantung tidak normal, dan permasalahan yang paling sering terjadi pada jantung adalah kebocoran katup jantung.
 
Penyakit jantung dapat menyerang pada siapa saja, baik pria maupun wanita dapat terkena penyakit ini. Berdasarkan pemaparan WHO hampir 7.3 juta penduduk meninggal akibat penyakit jantung pada tingkat dunia. Sedangkan di Indonesia penyakit jantung merupakan faktor penyebab utama angka kematian tertinggi di Indonesia. Namun dibandingkan wanita diketahui pria memiliki faktor risiko lebih tinggi terserang penyakit jantung. Salah satu alasannya karena pria cenderung memiliki kebiasaan merokok kuat sejak dini. Hal ini menyebabkan kaum pria lebih berisiko terkena penyakit jantung. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018 terjadi kenaikan kasus penyakit jantung dari tahun ke tahun dengan prevalensi 1.5%, artinya 15 dari 100 orang terkena gangguan penyakit jantung.   
 
Gejala dan Dampak Penyakit Jantung

Berbagai gejala yang dapat muncul terhadap  tubuh tergantung dengan jenis penyakit jantung yang dialami, namun gejala umum yang sering dialami penderita penyakit jantung, yakni terjadinya pembengkakan pada tungkai, nyeri dan sensasi terbakar di dada, sesak napas, sakit kepala, rasa tidak nyaman, malaise serta dapat mengalami kehilangan kesadaran dan pingsan. Gejala yang dialami penderita penyakit jantung tentunya memberikan dampak buruk bagi kesehatan penderita apabila tidak dilakukan pemeriksaan dengan segera, dapat menghambat aktivitas penderita karena gejala yang dihadapi, selain itu memicu penderita terkena penyakit stroke bahkan dapat menghentikan detak jantung penderita secara tiba-tiba yang dapat berujung kematian. Berdasarkan data di Amerika Serikat perempuan usia di bawah 60 tahun dan pria di bawah usia 55 tahun bisa terkena penyakit jantung. Namun tidak hanya menyerang orang dengan usia tua saja, penyakit jantung juga dapat dialami generasi muda yang masih dalam batas usia produkif 17 tahun keatas, oleh karena itu diperlukan upaya pencegahan sedini mungkin.
 
Sumber: http://www.triadhospitals.com/author/Peter/                   
 
Sumber: https://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-penyakit/who-merokok-sebabkan-jutaan-kasus-serangan-jantung 
 
 
Saat mendengar kata nikotin pasti yang terlintas pertama kali adalah rokok. Rokok juga dibagi menjadi dua, ada rokok konvensional yang biasa dan ada yang sedang hype di kalangan anak muda maupun dewasa yaitu rokok elektronik. Rokok elektronik dianggap menjadi alternatif yang dapat menggantikan rokok biasa. Padahal studi menemukan, kandungan yang terdapat dalam rokok elektrik maupun rokok biasa sama-sama berbahaya dan dapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan. Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, juga membantah perspektif bahwa rokok elektrik lebih sehat dibandingkan rokok biasa, karena keduanya sama-sama mengandung nikotin yang diketahui sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Dari hasil survei GATS (Global Adult Tobacco survey) dalam temuannya mengemukakan dalam 10 tahun terakhir jumlah perokok telah mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari 60,3 juta pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada tahun 2021 dengan pravalensi perokok remaja usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2 persen.
 
Mengonsumsi nikotin dapat membuat detak jantung meningkat dengan risiko gagal jantung. Bukan hanya itu, mengonsumsi nikotin dalam jangka waktu lama dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit kanker, gangguan paru-paru, tuberkulosis dan penyakit kardiovaskuler. WHO mengatakan, di seluruh dunia 6 hingga 7 juta orang meninggal dunia karena rokok pada setiap tahunnya. Kemudian, kabar buruknya lagi pada tahun 2017, jika dilihat dari persentase penduduknya, WHO menetapkan Indonesia sebagai perokok terbesar di dunia.
 
Program Pencegahan Penyakit Jantung
 
Sebagai salah satu generasi muda, kontribusi yang bisa dilakukan dalam penanggulangan isu secara global adalah menyusun materi edukasi mengenai pentingnya kebiasaan hidup sehat dan berbahayanya penyakit jantung. Kemudian turun ke masyarakat untuk melakukan pendekatan terhadap kebiasaan hidup mereka, mengubah apa yang bisa menjadi faktor risiko terjadinya penyakit jantung. Strategi ini harus dimulai dari orang dewasa di mana mereka sudah memiliki gaya hidup yang sulit diubah. Pendekatan ini juga dilakukan secara perlahan sehingga dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat. 
 
Langkah pencegahan TEPAT dapat perlahan diterapkan pada gaya hidup masyarakat dalam langkah pencegahan terjadinya penyakit jantung!
 
T: Tidak merokok, Tidak mengonsumsi obat – obatan, Tidak mengonsumsi alkohol.
 
E: Edukasi jantung sejak dini, Eliminasi makanan yang mengandung gula dan lemak berlebih.
 
P: Pengecekkan jantung dengan rutin, Pintar dalam mengonsumsi makanan yang baik bagi tubuh, Pola hidup yang sehat.
 
A: Aktif dalam bergerak dan berolahraga, Awasi berat badan agar tetap ideal.
 
T: Tidur dengan waktu yang cukup, Tetap bahagia, jangan stress, Tekanan darah yang normal.
 
Menghentikan kebiasaan seperti merokok, meminum minuman beralkohol, ataupun mengonsumsi makanan dengan lemak berlebih harus mulai dikurangi sedikit demi sedikit. Selama ini kebiasaan seperti itu sudah berkembang secara turun temurun di antara masyarakat tanpa adanya aktivitas yang menyeimbangi. Bila gemar memakan makanan berlemak, sedikit dari masyarakat yang kemudian mau berolahraga rutin untuk menyeimbangkan berat badan dan membakar kalori yang mereka konsumsi pada tubuh. Masyarakat Indonesia belum mampu sepenuhnya menerapkan sebuah pola hidup sehat tapi tetap bertahan dengan gaya hidupnya yang tidak sehat. Perlahan, edukasi mengenai betapa mematikannya penyakit jantung ini harus segera tertanam dalam pemahaman masyarakat.
 
                      
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=T8wUG__ek1o 
 
Penyakit jantung merupakan pembunuh pertama bagi kesehatan dunia, tahun ke tahun peningkatan terus terjadi.  Faktor umur dimana mayoritas usia orang-orang yang meninggal karena penyakit jantung berusia 65 tahun ke atas, namun sekarang sudah banyak pengidap penyakit pada jantung yang berusia 40 tahun ke bawah. Wanita juga memiliki risiko lebih besar karena mempengaruhi hormon, fase menopause, dan estrogen. Ada beberapa gejala umum yang sering dialami penderita penyakit jantung, yakni terjadinya pembengkakan pada tungkai, nyeri dan sensasi terbakar di dada, sesak napas, sakit kepala, rasa tidak nyaman, malaise serta dapat mengalami kehilangan kesadaran dan pingsan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui apakah keluarga kita punya riwayat penyakit jantung atau tidak, dengan kita mengetahui jejak penyakit keluarga kita, kita dapat belajar bagaimana cara mencegah penyakit tersebut.
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments