oleh

Bukan Hanya Corona, Flu Burung Juga Berbahaya

-Opini, dibaca 677 x

Penulis: 

M. Yusuf Habibi, Miranda, Veryan Saputra

Mahasiswa S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya

EDitor : Miranda

 
Sumber : https://m.tribunnews.com/internasional/2021/11/16/flu-burung-menyebar-di-eropa-dan-asia-penyebabnya-diduga-burung-liar-yang-bermigrasi
 
 
Penyakit flu burung atau Avian influenza (AI) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza Tipe A sub tipe H5N1 dari family Orthomyxoviridae yang menyerang burung/unggas/ayam. Penyakit ini bersifat zoonosis yang selain dapat menular dari unggas ke unggas lain dapat pula menular dari unggas ke manusia. Pelaporan kasus pertama yang menginfeksi manusia terjadi di Hongkong pada tahun 1997, yang kemudian menyebar ke Cina (seluruh Asia) hingga Eropa dan Afrika. 
 
 Menurut World Health Organization (WHO), virus flu burung jenis H5N1 telah menjangkiti 862 orang di seluruh dunia dan menyebabkan kematian pada 455 orang hingga tahun 2020 dan jumlah kasus flu burung pada manusia di wilayah Asia Tenggara yang dilaporkan sejak awal tahun 2004 sampai 31 Desember 2013, sebanyak 228 kasus dengan 181 kematian atau Case Fatallity Rate (CFR) sebesar 79,38%. Khusus tahun 2013 terdapat 4 kasus dengan 4 kematian flu burung pada manusia yang dilaporkan ke WHO oleh negara Bangladesh dan Indonesia.
 
Pada tahun 2012 CFR kasus flu burung di Indonesia naik menjadi 100% (9 kasus dengan 9 kematian) dari tahun sebelumnya. Jumlah konfirmasi kasus flu burung di Indonesia paling banyak dilaporkan pada tahun 2006, setelah itu jumlah kasus flu burung terus menurun dari tahun ke tahun, yaitu dari 55 kasus pada tahun 2006 menjadi 9 kasus pada tahun 2012. Sampai dengan tahun 2012 terdapat ada 15 provinsi Yang tertular Flu Burung, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan laporan resmi WHO, sampai dengan April 2014 konfirmasi kasus flu burung pada manusia di Indonesia tercatat sebanyak 195 kasus dengan 163 kematian.
 
Gejala Flu Burung
 
Gejala flu burung umumnya baru muncul setelah 2–5 hari terpapar virus ini. Gejala yang timbul pada tiap penderita juga dapat berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga parah. Secara umum, penderita flu burung akan mengalami gejala berupa demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan sesak napas. Pada beberapa kasus, gejala lain yang juga dapat timbul seperti muntah, sakit perut, diare, gusi berdarah, mimisan, nyeri dada, mata merah (konjungtivitis). Pada kasus infeksi berat, flu burung bahkan bisa menyebabkan pneumonia, acute respiratory distress syndrome (ARDS), gagal napas, kejang, dan gangguan sistem saraf.
 
Sumber :
https://www.harapanrakyat.com/2021/02/gejala-flu-burung/amp/
 
 
Dampak Flu Burung
 
Dampak flu burung bagi kesehatan masyarakat jelas karena virus flu burung berbahaya dan mematikan. Adapun dampak psikologis dari flu burung yaitu dapat membuat peternak unggas yang terserang flu burung menjadi stres dan jantungan. Flu burung juga memiliki dampak pada bidang politik yaitu, terkait kebijakan perdagangan internasional karena Amerika Serikat kerap mendesak Indonesia melakukan pemusnahan total terhadap unggas. Pada pemusnahan total, jika ada kasus unggas yang dimusnahkan dalam radius satu kilometer maka sampai radius tiga kilometer akan ada pemeriksaan serologi. Jika positif, maka akan dimusnahkan lagi. Akan tetapi, Indonesia menolak karena jika dilakukan terlalu banyak risiko dan kendala bila melakukan pemusnahan total. Oleh karena itu, Indonesia memilih vaksinasi dan pemusnahan terbatas.
 
Penyebab Flu Burung
 
Flu burung disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang berasal dari burung. Sebagian besar jenis virus flu burung hanya dapat menyerang dan menular pada unggas, baik unggas liar atau unggas peternakan, seperti ayam, bebek, angsa, dan burung. Namun, ada beberapa jenis virus flu burung yang bisa menginfeksi manusia, yaitu H5N1, H5N6, H5N8, dan H7N9. Selain itu, terdapat penularan virus flu burung jenis baru, yaitu jenis H10N3. Unggas yang terinfeksi flu burung akan mengeluarkan virus melalui air liur, lendir, dan kotorannya. Penularan virus dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, misalnya menyentuh atau menghirup percikan cairan saluran pernapasan (droplet) unggas tersebut. Selanjutnya, virus flu burung akan masuk ke dalam tubuh jika orang tersebut menyentuh area mata, hidung, atau mulut. Perlu diketahui, penularan flu burung antar manusia diduga juga dapat terjadi, tetapi kondisi ini sangat jarang terjadi.
 
Pencegahan Flu Burung
 
Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi flu burung adalah dengan cara, yaitu sebagai berikut : 
 
1.      Menghindari kontak langsung dengan unggas
 
2.      Menghindari kontak langsung dengan orang sakit
 
3.      Menjaga kebersihan dan mencuci tangan secara rutin
 
4.      Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, sebelum cuci tangan
 
5.      Mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak hingga matang
 
6.      Menerapkan etika batuk, yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lipat siku saat batuk atau bersin
 
7.      Melakukan isolasi mandiri saat mengalami demam atau gejala flu yang ringan guna mencegah penularan virus kepada orang-orang di sekitar
 
8.      Tidak mengunjungi daerah atau tempat terjadinya wabah flu burung.
 
Sumber : https://images.app.goo.gl/poEXviQEXVt16RbZA
 
Penanganan flu burung harus cepat dan tanggap. Jika merasa terkena virus flu burung, maka periksakanlah segera ke dokter. Informasikan juga kepada orang di sekitar untuk mengenakan masker guna meminimalisir risiko penularan virus. Ketika terpapar virus flu burung segera konsumsi obat anti virus. Obat anti virus dapat meredakan gejala, mencegah komplikasi dan meningkatkan peluang bagi pasien untuk sembuh. Kita sebagai generasi muda yang merupakan penerus bangsa  harus melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kasus flu burung. Upaya yang dapat kita lakukan yaitu, memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang virus flu burung, mulai dari bahaya virus flu burung, gejala penderita flu burung, cara mencegah dan juga cara pengobatan.  
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments