oleh

Rokok dan Risiko Kanker Paru: Mitos atau Fakta?

-Opini, dibaca 388 x

Penulis:

Albert Atanasius Horas Meha, Nur Hasanah, Ririn Artike Cahyani, Nuril Fijriah, Putri Sava Elfina

(Mahasiswa S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya)

Editor: Nur Hasanah
 
 
 
Cerita Seorang Perokok Terkena Kanker Paru
 
Penyakit kanker paru adalah salah satu penyakit kanker yang sulit untuk dideteksi sejak dini. Namun perlu diketahui, perokok aktif maupun perokok pasif cenderung akan lebih mudah terserang penyakit kanker paru ini. Salah satu pengidap kanker paru, Barita Oloan Manulang tidak menyadari bahwa ia terkena kanker paru. Pada awalnya pasien hanya didiagnosa sebagai pasien dengan gejala pengentalan darah, akan tetapi tidak lama dari itu dokter menyatakan bahwa pasien terkena kanker paru. 
 
Sumber: https://www.honestdocs.id/pemicu-kanker-paru-paru-pada-perokok-pasif
 
Jung Lie, istri dari pasien juga ikut terkena dampak buruk asap rokok yang dihasilkan oleh rokok suaminya yang diketahui bahwa Barita Oloan Manulang adalah seorang perokok aktif. Istri yang merupakan perokok pasif akhirnya didiagnosa juga positif terkena kanker paru. Hal tersebut sangat memprihatinkan, akibat dari kebiasaan merokok yang berlebihan akhirnya membuat keluarga tersayang ikut terkena dampak buruk dari asap rokok. Pasangan ini akhirnya optimis menjalani hidup dan melawan kanker paru serta percaya bahwa kanker paru dapat disembuhkan asalkan penderita berhenti merokok dan menjalankan pengobatan serta melakukan gaya hidup sehat.
 
Data Produksi Rokok di Indonesia
 
Selesai libur lebaran pada bulan April hingga Mei, produksi rokok di Indonesia mulai kembali dilakukan oleh para produsen rokok. Bahkan angka produksinya menembus 28,4 miliar batang di bulan juni., melesat 93,98% dibandingkan produksi di bulan mei yang sebesar 14,64 miliar batang.
 
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, produksi rokok di bulan juni tersebut merupakan produksi rokok tertinggi kedua di sepanjang tahun 2022. Namun apabila dibandingkan periode tahun sebelumnya, produksi rokok tersebut masih turun sebesar 4,56%. Produksi rokok yang mengalami kenaikan pada bulan juni tersebut juga mengikuti pola musiman, yang biasanya secara tradisi akan menurun pada saat lebaran karena ada libur panjang, namun setelahnya akan naik kembali.
 
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220708080012-17-353904/sebat-dulu-produksi-rokok-melonjak-93-bulan-lalu
 
Secara akumulatif, produksi rokok dari Januari hingga Juni atau semester pertama 2022 mencapai 147,90 miliar batang. Jumlah selama semester pertama 2022 tersebut  lebih rendah dibandingkan semester pertama 2021 yaitu 151,20 miliar batang. Namun, jumlahnya lebih tinggi dibandingkan semester pertama 2020 yaitu 146,60 miliar batang atau sebelum pandemi Covid-19 pada semester pertama 2019 yaitu 137 miliar batang. Kenaikan produksi rokok tersebut juga ikut meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai. Penerimaan cukai menembus Rp 121, 5 triliun atau meningkat 33% pada semester pertama 2022 (Januari-Juni).
 
Risiko Penyakit Akibat Merokok
 
Merokok mungkin menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi beberapa orang, ada yang merasa menjadikan dirinya lebih bersemangat, ada yang merasa lebih terlihat trendi di hadapan teman-temanya, atau bahkan ada yang merasa kalau tidak merokok hidupnya tidak nyaman dan mulutnya terasa kecut. Hal-hal tersebut diakibatkan oleh adanya zat adiktif pada rokok yang dihasilkan dari daun tembakau yang terdapat dalam rokok yaitu nikotin.
 
Namun perlu kita ketahui selain nikotin, rokok juga mempunyai banyak kandungan zat lain yang juga berbahaya. Diperkirakan di dalam rokok itu terdapat 7.000 bahan kimia, diantaranya yaitu selain nikotin terdapat juga tar, karbon monoksida, benzena, arsenik, sianida dan amonia. Kandungan-kandungan zat kimia tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan kita dan juga orang-orang sekitar kita. Hal tersebut karena banyaknya kandungan berbahaya dalam rokok dapat menimbulkan banyak risiko penyakit, diantaranya yaitu gangguan kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung, kanker paru-paru, kerusakan otak, penyakit mulut dan tenggorokan, penyakit mulut, penuaan dini, masalah organ reproduksi, dan gangguan psikologis.
 
Sumber: https://tips-kesihatan.com/bahaya-merokok-kepada-diri-dan-masyarakat/
 
Diantara banyaknya risiko-risiko penyakit yang disebabkan oleh merokok, namun risiko yang paling fatal hingga menuju kematian adalah kanker paru-paru. Penyakit kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Bahkan di Indonesia sendiri, kasus kanker paru ini sudah mencapai angka yang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data GLOBOCAN (2020), kanker paru menempati peringkat ketiga sebagai kanker yang mematikan di Indonesia. Di tahun 2020, jumlah kasus baru kanker paru di Indonesia adalah 34.783 dan angka kematian akibat kanker paru mencapai 30.843. Penyakit kanker paru ini perlu kita waspadai karena kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun dan penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja, melainkan usia muda juga.
 
Bagaimana Rokok Menyebabkan Kanker Paru?
 
Baik rokok ataupun asap nya sama-sama mengandung lebih dari 60 zat beracun yang akan memicu berkembangnya penyakit kanker didalam tubuh (karsinogenik). Orang yang merupakan perokok aktif akan sangat rentan terkena kanker paru-paru. Namun bukan berarti orang yang tidak merokok atau hanya terpapar asap rokok tidak mengalami kanker paru-paru. Mereka yang biasa disebut sebagai perokok pasif juga beresiko terkena kanker paru-paru namun tidak serentan perokok aktif.
 
Ketika kita terkena paparan asap rokok, saat menjadi perokok aktif atau perokok pasif, kandungan-kandungan kimia dalam asap rokok tersebut akan memasuki aliran darah dan mempengaruhi seluruh tubuh kita. Kandungan-kandungan kimia tersebut nantinya juga akan merusak DNA dan menganggu kinerja DNA dalam memperbaiki diri hingga menyebabkan bertumbuhnya sel kanker. Bahkan sudah ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa setiap 15 batang rokok yang diihisap oleh perokok, terdapat perubahan DNA yang menyebabkan sel di dalam tubuh menjadi kanker. Menurut Mayo Clinic, merokok adalah kegiatan utama penyebab kanker paru-paru karena dapat merusak sel-sel yang melapisi paru-paru. Ketika asap rokok dihirup seseorang, akan terjadi sebuah perubahan pada jaringan paru-parunya. Awalnya mungkin tubuhnya akan dapat memperbaiki kerusakan ini. Namun lama-kelamaan paparan asap rokok yang terus ada akan membuat rusak sel-sel normal yang melapisi paru-paru. Dengan berjalanya waktu, kerusakan tersebut akhirnya akan menyebabkan munculnya sel kanker.
 
Jenis Kanker Paru yang Umum Dialami Perokok
 
Ada dua tipe utama dari kanker paru-paru, yaitu small cell lung cancer (SCLC) dan non-small cell lung cancer (NSCLC). Sekitar 10-15% kasus kanker paru-paru merupakan tipe SCLC yang merupakan jenis kanker paru-paru agresif yang berkembang secara cepat dan menyebar ke bagian tubuh lain. SCLC adalah penyakit terbentuknya sel-sel kanker yang ganas di jaringan paru-paru. Faktor risiko utama dari munculnya jenis kanker SCLC ini adalah merokok dengan tanda utama berupa batuk dan sesak napas. Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), sekitar 52% penderita kanker paru-paru di Indonesia adalah tipe SCLC. Jenis kanker paru ini memiliki dua kelompok umum yaitu Stadium terbatas (limited stage disease/LD) dan Stadium lanjut (extensive stage disease/ED).
 
Sedangkan sebagian besar kasus kanker paru-paru merupakan NSCLC. NSCLC tidak seagresif SCLC, cenderung berkembang dan menyebar secara lambat. NSCLC sendiri mempunyai 3 sub tipe, yaitu squamous cell carcinoma, large cell carcinoma, dan adenocarcinoma. Kelompok kanker paru ini memiliki perilaku yang sama, dengan gejala batuk yang tidak sembuh, sesak napas, penurunan berat badan dan batuk darah.
 
Pengobatan dan penanganan kedua tipe kanker paru-paru tersebut, dapat dilakukan berdasarkan jenis, ukuran, letak, dan stadium kanker, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Beberapa pengobatan atau penanganan tersebut yaitu diantaranya adalah operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi target, krioterapi, terapi ablasi, dan terapi fotodinamik
 
Jauhi Rokok, Jauhi Kanker Paru-Paru

Sumber: https://health.okezone.com/read/2018/11/16/481/1978737/cara-mudah-berhenti-merokok-sekaligus-hilangkan-jejak-racun-di-dalam-tubuh
 
Berdasarkan penjelasan-penjelasan sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa rokok merupakan risiko penyebab munculnya kanker paru-paru adalah sebuah fakta. Untuk itu, karena kita telah mengetahui buruknya rokok, merokok, atau menghisap asap rokok ini, maka mulailah untuk menjauhkan diri kita dari rokok yang dikenal sebagai pembunuh ini atau slogan yang paling kita ingat adalah “MEROKOK MEMBUNUHMU”. Jika kamu adalah seorang perokok, maka cobalah untuk menghentikan kebiasaan tersebut secara bertahap. Jika kamu tinggal atau bekerja dengan seorang perokok, mintalah mereka untuk berhenti merokok atau merokok di luar. Mulai dari sekarang, hindarilah area tempat orang merokok dan pilihlah area bebas dari asap rokok.
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments