oleh

Generasi CANTIK, Sehat Tanpa ANEMIA

-Opini, dibaca 466 x

Penulis: 

Salsabila Oktarina, Deswita Mona Salsabila, Khairunnisa Catur W, Tazkia Aisya Karen, Syabina Az-zahra
(Mahasiswa S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya)

Editor: Khairunnisa Catur W

 
Memasuki usia produktif, banyak yang harus dilakukan oleh para remaja baik putra maupun putri untuk menjaga kesehatannya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir berbagai penyakit yang dapat mengganggu aktivitas kesehariannya, dan penurunan prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Salah satu penyakit yang harus diwaspadai tersebut adalah Anemia.
 
Selain bisa menurunkan prestasi dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
 
Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi Pengangkut zat gizi dan oksigen dalam darah (Hemoglobin/Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologi tubuh. Anemia bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak remaja. Namun, dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Salah satu alasannya karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya. Menstruasi bulanan menyebabkan para remaja putri mudah mengalami anemia, yaitu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Sehingga membuat tubuh lebih mudah lemas dan mudah untuk pingsan. 
 
Sebagian besar perempuan akan mengalami menstruasi atau datang bulan menjelang pubertasnya. Keluarnya darah selama 3-7 hari hingga perubahan hormon akan membuat kaum Hawa lebih mudah mengalami anemia (kekurangan darah). Berdasarkan data Riset   Kesehatan Dasar tahun 2018 terjadi kenaikan kasus anemia remaja putri di   tahun 2013 sekitar 37.1 % naik menjadi 48.9 % pada tahun  2018. Proporsi  anemia ini terjadi pada kelompok umur 15-24 sebesar 32%, artinya diperkirakan sebanyak 3-4 remaja dari total 10 remaja menderita anemia.
 
Gejala dan Dampak Anemia

Gejala umum yang dirasakan oleh penderita anemia biasanya sering merasa lelah, lemah, letih , lesu, sering ,erasakan sakit kepala, mata berkunang- kunang, dan gejala yang paling sering adalah pucat. Dari gejala yang disebutkan, anemia bisa menyebabkan dampak yang bisa memperburuk kesehatan seperti pada anak remaja putri jika terkena anemia bisa berdampak penurunan imunitas dan daya tahan tubuh, sehingga tubuh lebih mudah terkena penyakit infeksi, selain itu, jika remaja putri terkena anemia hal tersebut bisa berdampak pada saat dia menjadi ibu hamil dikarenakan bisa menyebabkan pendarahan sebelum melahirkan dan saat melahikan yang bisa menyebabkan kematian ibu dan anak. 
 
 
Penyebab Anemia
 
Anemia dapat diakibatkan oleh kurangnya zat besi pada makanan serta penerapan pola hidup besih dan sehat. Remaja pada zaman sekarang lebih senang dan sering mengkonsumsi makanan yang instan seperti junkfood, seperti yang kita ketahui bahwa makanan junkfood sangat sedikit mengandung nutrisi yang diutuhkan oleh tubuh kita. Anemia bisa menyerang karena tidak seimbangnya pola makan dan gizi seseorang, seperti kurangnya makanan yang kaya akan nutrisi misalnya, buah- buahan, sayur, tempe, tahu, telur, ikan dan dagian serta makanan yang kaya akan nutrisi lainnya terumata kaya akan zat besi. Dampak dari kurangnya gizi pada tubuh seseorang bisa mengibatkan pusing, mual, dll. Jadi jangan melakukan diet yang berlebihan serta tidak sehat yaa, pentingkan kesehatanmu!.
 
Program pencegahan Anemia
 
C: Carilah makan makanan yang bergizi, bersumber protein serta kaya akan zat besi 
 
A: Antisipasi apabila siklus haid terlalu lama dan segeralah periksa ke dokter
 
N: Naik turunya kadar hemoglobin darah harus selalu di perhatikan.
 
T: Tidak mengkonsumsi minuman yang mengandung polifenol (kopi dan teh) karena akan berpengaruh terhadap proses penyerapan zat besi selain itu untuk diet yang terlalu berlebihan tidak baik untuk tubuh.
 
I: Ingat agar selalu melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dan mengonsumsi TTD untuk meningkatkan hemoglobin.
 
K: Kenali gejala terjadi nya anemia agar selalu waspada
 
Upaya pemeberian Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi upaya pencegahan yang sangat penting untuk para remaja putri. Kasus anemia yang masih tinggi sangat erat kaitannya dengan dengan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi TTD. Dengan rutin minum TTD, di harapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu, dan di harapkan potensi anemia pada para remaja putri bisa berkurang dan mereka bisa mempersiapkan diri sebelum menjadi ibu yang bebas anemia, sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing dapat terbentuk dengan maksimal.
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments