oleh

Wujudkan Sumsel Religius, Herman Deru Resmikan Rumah Tahfidz Masjid Sultan Agung Palembang Lamo

-Sumsel Maju, dibaca 247 x

LAJU SUMSEL, PALEMBANG - Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz inisiasi Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Wakil Gubernur H Mawardi Yahya terus mendapat dukungan dari masysrakat, salah satunya di Komplek Masjid Sultan Agung Kelurahan 1 Ilir Palembang.

Gubernur Herman Deru didampingi Ketua Majelis Masjid Sultan Agung, Ahmad Fauzi Syech meresmikan secara langsung  keberadaan Rumah Tahfidz dan Pondok Pesantren Sultan Agung Palembamg Lamo tersebut  ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita, Jumat (21/10) siang.
 
Herman Deru mengaku bangga ternyata program rumah tahfidz ini terus mendapatkan dukungan dari masyarakat, selain pengurus masjid tapi juga para ulama bersama-sama terus sukseskan program rumah tahfidz.
 
Bapak Pembangunan Sumsel itu menceritakan program satu desa satu rumah tahfidz sudah dicanangkan dalam visi misi HDMY. Meski dirinya sempat pesimis namun sejalan dengan pejalanan waktu  3.500 rumah tahfidz  yang ditargetkan ternyata  jumlahnya kini sudah melebih target.
 
"Dengan dukungan dan semangat  dari semua penjuru Sumsel. Alhamdulillah dua tahun berjalan rumah tahfidz sudah tembus dari 3.500  bahkan saat ini sudah tembus 4.000 lebih rumah tahfidz yang tersebar di Sumsel," ungkapnya.
 
Dia menambahkan tujuan dari program  rumah tahfidz  adalah  untuk memberantas buta aksara Al-Quran dan seleksi bakat untuk prestasi.
 
"Nah kita (Sumsel) telah terbukti dalam 16 tahun ini belakangan Sumsel belum pernah masuk 10 besar pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Kalsel, Alhamdulillah  pada MTQ Nasional  kemarin,   Sumsel masuk 10 besar  pada  peringkat 8," terangnya.
 
Artinya lanjut Herman Deru apa yang di perbuat dengan keikhlasan  tentu  hasilnya positif  dalam  menjadikan Sumsel yang religius.
 
Gubernur Terinovatif itu mengucapkan terima kasih pada jajaran   rumah tahfidz dan ponpes di Sumsel yang telah menyampaikan syiar Islam  dan terus memberikan  edukasi  pada generasi penurus bangsa.
 
"Tidak gunanya pintar kalau tidak punya akhlak yang baik. Mungkin inilah salah satu tempat kita menempah budi pekerti agar mereka menjadi anak-anak yang profesiaonal tapi ber-Akhlakul Karimah,"tutupnya.
 
Sementara itu, Ketua Majelis Masjid Sultan Agung, Ahmad Fauzi Syech  mengatakan,  meski   masjid ini sangat sederhana namun banyak   mencetak para ulama besar.
 
Menurutnya kenapa harus didirikan rumah tahfidz dan ponpes hal ini karena untuk mencetak para Hafidz dan Hafizdah.
 
"Alhamdulilah sebanyak 76 orang anak Insya Allah  sudah 5 anak yang sudah Hafidz dan Hafidzah,"pungkasnya.*
 
Sertifikat
Sertifikat kampung English
Piagam 3

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

0 comments